Kapolsek Watulimo AKP Suyono, mengatakan peristiwa longsor tersebut terjadi pada Rabu (12/1/2022) malam, sedangkan rumah yang tertimpa longsor adalah milik Sumani, warga Desa Watuagung.
"Plengsengan yang ambrol itu merupakan tembok penahan rumah milik Rusmanto, tetangga dari Sumani. Panjangnya sekitar 10 meter dan tingginya empat meter," kata Suyono, Kamis (13/1/2022).
Peristiwa itu bermula saat hujan deras melanda wilayah Kecamatan Watulimo sejak Rabu sore. Tingginya intensitas curah hujan mengakibatkan kondisi plengsengan menjadi labil dan longsor.
Material longsor berupa tanah dan bebatuan menimpa rumah milik Sumani. Akibatnya tembok rumah bagian samping jebol hingga lenih dari 1,5 meter. Beruntung peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka.
"Alhamdulillah untuk penghuni rumah selamat semua," jelasnya.
Suyono menambahkan, pascabencana tersebut Kamis pagi, sejumlah warga bersama TNI, polisi dan TRC BPBD Trenggalek bergotong royong membersihkan material longsor yang menimpa rumah korban.
"Kami gotong royong agar rumah Pak Sumani bersih kembali," imbuhnya.
Kapolsek menambahkan selain longsor di Trenggalek tingginya curah hujan di pesisir selatan juga mengakibatkan bencana banjir di Desa Karanggandu dan Prigi, Kecamatan Watulimo. Limpahan air menggenangi sejumlah ruas jalan kampung dan area persawahan. (fat/fat)