"Nambah lah (pompa air). Kalau tahun ini ada sekitar 8 pompa air. Dipasang di kawasan yang rawan banjir, kita fokuskan di sana," kata Eri kepada detikcom di Kantor Transmedia Jatim, Selasa (11/1/2022).
Di kawasan RSI A Yani akan dipasang mini pompa air. Ini agar bisa meminimalisir atau tidak ada genangan atau banjir di kawasan tersebut.
"Di RSI kita buatkan pompa air kecil. Karena RSI larinya ke arah Wonocolo, karena dari RSI dan Cito juga larinya ke sana. Cito checking ke arah Korem," ujarnya.
Tak hanya itu, Eri menyebut di kawasan RSI dan Margorejo sungainya menjadi satu. Karena, sungai tersebut merupakan sungai irigasi.
"Ketika dari Ahmad Yani, frontage, RSI semuanya lari kesana, Ketintang lari kesana ya pasti banjir. Pompa ada beberapa titik di sana. Karena harus ada pompanya, ada beberapa titik yang diganti pompanya terkait dengan kubik," jelasnya.
Kini agar banjir di Surabaya tidak terjadi lama, pihaknya mengakalinya dengan menyedot air. Air genangan atau banjir yang terjadi disedot menggunakan mobil PMK.
"Karena masih mengandalkan gravitasi, tarikannya (Air) kesana lambat, akhirnya kita sedot pakai PMK agar air surut. Kemaren (Minggu/9-2) malem, ketika Dharmawangsa itu ada genangan sedikit, itu bozem Kalidaminya nol elefasinya. Berarti bukan karena bozemnya penuh, tapi grafitasinya lambat jalannya, jadi harus ditarik (Dengan menyedot air)," pungkasnya. (fat/fat)