Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengakui hal ini. Namun, Eri tidak bisa menyampaikan detail berapa data warganya yang berlibur ke luar kota dan negeri.
"Saya tidak terlalu detail, jumlah yang ke luar negeri tidak terlalu banyak. Tapi diantar kota, Bali, Malang, Jakarta, Bandung banyak," kata Eri kepada detikcom di Kantor Transmedia Jatim, Selasa (11/1/2022).
Eri mengaku rutin menanyakan kampung-kampung di Surabaya. Hal ini untuk memastikan apakah ada laporan warganya usai dari luar kota atau luar negeri, berikut dengan hasil swabnya.
"Yang dari luar kota kita pantau betul, kan ada hasil swab dan labnya, kita akan pantau betul. Kita pantau, ada nggak lonjakan di sana, kasus baru di sana," ujarnya.
Sementara untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pascalibur tahun baru, Eri menyebut akan mengaktifkan kembali Kampung Wani Jogo Suroboyo. Satgas di Kampung Wani akan mendata warganya ketika pulang bepergian di luar Surabaya.
"Kita juga dilapori hasilnya. Saya berusaha memimpin kota ini tidak harus begini, karena semua bisa merasa menjaga. Makanya saya aktifkan kembali kampung wani jogo, dan sudah berjalan sekarang. Yang datang didata, hasilnya sudah keluar dilihat negatif semuanya sudah dilakukan," jelasnya.
Sementara itu, swab massal dan swab hunter acak juga masih terus dilakukan Pemkot Surabaya. Ia memastikan, jika dalam 1 RT ada yang terpapar COVID-19 akan dilakukan bloking area untuk swab PCR massal.
Eri menambahkan di pasar-pasar Surabaya juga dilakukan swab massal secara rutin. Misalnya saja saat pasien Omicron di Surabaya sempat ke salah satu pasar, pihaknya langsung menggelar swab massal.
"Kalau yang Omicron ke pasar. Kalau pasar lainnya di Surabaya tanpa Omicron protap kita tetap, swab terus untuk menjaga," pungkasnya. (hia/fat)