Kenaikan harga elpiji terjadi sejak awal Januari 2022. Sebenarnya tak hanya elpiji 12 kg yang harganya naik. Elpiji 5,5 kg juga mengalami kenaikan di tingkat pangkalan. Dari semula Rp 72 ribu, sekarang naik Rp 10 ribu menjadi Rp 82 ribu.
Sedangkan harga semula elpiji 12 kg Rp 145 ribu. Naik Rp 23 ribu menjadi Rp 168 ribu di tingkat pangkalan. Sampai Rp 170 ribu di tingkat pengecer. Kenaikan harga elpiji 12 kg membuat banyak masyarakat beralih ke elpiji subsidi, yang sebenarnya jatah bagi warga miskin.
"Sekarang elpiji 3 kg cepat habis. Saya dapat kiriman elpiji dua kali seminggu. Setiap pengiriman sekitar 20-30 tabung. Yang biasanya beli 12 kg, banyak yang beralih ke 3 kg itu apa," kata Ari Irawati, pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Selasa (11/1/2022).
Ari mengaku, harga jual elpiji 3 kg tidak mengalami perubahan. Di tempatnya, dia masih menjual di harga Rp 17 ribu.
Beberapa pengecer ada yang menjual di harga Rp 18 ribu. Seperti toko eceran milik Sugianto di Sukorejo. Dia juga menjual elpiji 5,5 kg di harga Rp 85 ribu. Elpiji 12 kg di harga Rp 170 ribu.
"Kalau yang 12 kg, semula Rp 145 ribu sekarang Rp 170 ribu. Kalau elpiji 5,5 kg harga jualnya Rp 85 ribu, sebelumnya Rp 70 ribu. Tapi banyak yang pindah ke 3 kg," tambahnya.
Beralihnya masyarakat ke elpiji 3 kg membuat stok para pedagang cepat habis. Sementara mereka tidak bisa meminta stok tambahan, karena tidak adanya tambahan stok dari agen.
"Kalau ke agen kami gak ada tambahan. Tanggal merah juga gak ada tambahan. Kurang tahu kalau agen lain ada yang ditambah atau nggak," pungkas Yani, pemilik agen elpiji di Kota Blitar. (sun/bdh)