Pengecekan dilakukan tim dari DLH Kabupaten Mojokerto di Sungai Ledeng Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar sore tadi. Tim didampingi Camat Mojoanyar dan kepala desa setempat.
"Verifikasi di lapangan secara kasat mata itu lumut. Karena proses mengendap, kepanasan menjadi lumut. Itu bukan limbah, namanya lumut," kata Pengawas Lingkungan Muda DLH Mojokerto Zulfikar kepada wartawan di lokasi, Kamis (6/1/2022).
![]() |
Sayangnya, Zulfikar belum bisa memastikan spesies lumut yang membuat permukaan Sungai Ledeng berubah warna menjadi merah darah. Pihaknya juga tidak mengambil sampel apapun dari lokasi untuk diteliti di laboratorium milik DLH Kabupaten Mojokerto.
Sehingga apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi belum bisa diungkap. Karena menurut warga setempat, baru kali ini permukaan Sungai Ledeng menjadi merah darah.
"Kami tunggu petunjuk pimpinan dululah nanti bagaimana tindak lanjut pengujiannya. Belum ada (sampel yang diambil) karena hari ini lab kami sudah tutup," terangnya.
Camat Mojoanyar Amshar Ashari Siregar menjelaskan warga Desa Jumeneng akan bekerja bakti membersihkan sampah dan tanaman kangkung di Sungai Ledeng besok, Jumat (7/1). Pembersihkan sampah untuk mencegah permukaan sungai tertutup lumut dan pendangkalan sungai.
"Sehingga tidak mengakibatkan mengendapnya lumut. Pembersihan harus dilakukan rutin karena ini musim hujan," kata Amshar. (iwd/iwd)