Rustiana kini menjalani pemeriksaan di Polres Jember. Sebelumnya, perempuan itu juga diperiksa di Mapolsek Sumberbaru.
Kanitreskrim Polsek Sumberbaru Aiptu Yudi Susanto mengatakan sebelum meninggal, korban mengalami sakit dan muntah-muntah. Hal itu berlangsung selama satu minggu.
"Saat kita periksa jenazahnya, memang terlihat luka memar di tubuhnya. Kita bawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diautopsi guna memastikan penyebab kematiannya. Apakah ada kaitan dengan luka memar itu ataukah ada sebab lain," kata Susanto kepada detikcom, Kamis (6/1/2022).
Ibu korban sendiri, sambung Susanto, mengaku sempat memukul korban hingga menyebabkan memar. Korban dipukul menggunakan sapu.
"Ngakunya dipukul pakai sapu," kata Susanto.
Alasan korban dipukul karena dianggap sering buang air di celana. Sehingga ibu korban emosi. Akibat pukulan ibunya itu, beberapa tubuh korban mengalami luka memar. Bahkan ketika di sekolah sempat ditanya guru yang melihat luka memar itu.
"Korban ini kan sekolah kelas satu SD, sempat ditanya oleh gurunya kenapa kok tubuhnya memar. Korban menjawab bahwa dia dipukul ibunya," jelas Susanto.
Susanto menjelaskan, ibu korban, Rustiana, berstatus janda karena suaminya meninggal sekitar setahun yang lalu. Sang suami meninggal akibat kecelakaan.
"Suaminya atau ayah korban ini meninggal kecelakaan di Bali tahun 2020 lalu," pungkas Susanto.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember Iptu Diah Vitasari mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap sejumlah saksi. Dia juga membenarkan jika ibu RS sudah diamankan di Mapolres Jember.
"Masih proses pemeriksaan. Nanti kalau ada perkembangan kita kabari," ujarnya singkat.
Lihat juga Video: Bertelanjang Dada, Oknum TNI di Maluku Pukul-Ajak Duel Warga
(iwd/iwd)