Video menampilkan warga menemukan gundukan makam di pinggir jalan beredar. Warga dibuat geger dengan video viral berisi kuburan misterius itu.
Dalam video berdurasi 31 detik itu, tampak seseorang merekam gundukan makam yang masih baru. Video itu diambil saat malam hari. Makam itu tampak lengkap dengan nisan warna putih. Di atas gundukan juga dipenuhi bunga dan tampak masih baru.
Polisi pun turun tangan, Mereka mendatangi lokasi temuan gundukan makam di pinggir jalan Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Makam itu dipastikan palsu. Setelah dipastikan palsu, makam itu dibongkar.
"Memang benar ada gundukan tanah yang menyerupai kuburan. Itu bukan kuburan beneran," kata Kapolsek Prigen AKP Bambang Tri Sutrisno, Rabu (5/1/2022).
Bambang kemudian meminta pemerintah desa melakukan pembongkaran gundukan tanah yang dibentuk menyerupai makam itu.
![]() |
"Saya sampaikan kepada pemerintah desa agar dilakukan pembongkaran. Dan sekarang sudah dibongkar," jelas Bambang.
Pihak kepolisian juga tengah meminta klarifikasi pada warga sekitar tujuan membuat gundukan tanah mirip makam tersebut.
"Kita sudah minta klarifikasi warga, bahwa gundukan tanah mirip makam itu dibuat untuk menakuti para pembuang sampah di lokasi," kata Kapolsek Prigen AKP Bambang Tri Sutrisno, Rabu (5/1/2022).
Menurut Bambang, sebelum membuat gundukan tanah mirip makam itu, masyarakat sudah membuat pagar dari bambu untuk mencegah orang-orang buang sampah. Juga pernah dibuat banner agar orang tak membuang sampah di lokasi tersebut.
Sementara Kepala Desa Bulukandang, Wahi Abadi mengaku makam palsu di tepi jalan itu untuk menakuti para pembuang sampah sembarangan. Upaya itu dilakukan warga karena sudah jengkel dan muak.
Simak video 'Makam 'Palsu' Boyolali, Pencegah Warga Buang Sampah Sembarang':
"Sebenarnya sudah ada tempat pembuangan sampah resmi. Tapi malah membuang sampah sembarangan di tepi jalan. Ini kan jalan raya, nggak enak dipandang. Yang buang sampah orang luar desa," kata Kepala Desa Bulukandang, Wahi Abadi, di lokasi.
Wahi menyebutkan warga luar desa mulai membuang sampah di lokasi yang berjarak 200 meter dari permukiman warga itu sejak dua bulan lalu. Mereka membuang sampah rumah tangga pada malam hari.
"Sampai menumpuk, RT-nya dikomplain masyarakat, lalu lapor ke saya. Kemudian saya minta kerja bakti membersihkan sampah, dikasih pagar dan banner. Tapi sehari dikasih banner, sampah tambah menumpuk di sebelahnya. Akhirnya buat itu (makam) untuk nakut-nakuti agar tak buang sampah," jelasnya.
Dia menambahkan untuk menakuti para pembuang sampah akhirnya dibongkar. Warga pun akan mengawasi pembuang sampah sembarangan. Di lokasi makam palsu itu, warga sebenarnya sudah memasang pagar dari bambu.
Sebuah banner berisi larangan membuang sampah dan ancaman denda juga dipasang di lokasi yang berjarak 200 meter dari permukiman itu. Namun warga luar desa tetap bandel membuang sampah hingga munculnya ide membuat makam palsu.
![]() |
"Sudah dibongkar dan kami buat pagar dari bambu lagi. Saya minta dipasang banner lebih besar lagi biar kelihatan. Kata-katanya jangan arogan agar tak menimbulkan kegaduhan," tambahnya.
Wahi mengatakan pihaknya berencana akan melakukan patroli mencegah warga membuang sampah di tepi jalan dan sungai di lokasi itu. "Kita sudah mengetahui jam-jam mereka buang sampah. Malam dan pagi biasanya," terang Wahi.
Selain itu dalam rapat yang digelar pemerintah desa berencana memasang CCTV. Ia berharap tak ada lagi yang berani membuang sampah di tempat itu.
"Rencananya akan kita pasang CCTV. Kita yakin bukan warga kita yang buang sampah di sana," tegasnya.