"Penularannya memang tidak bisa dihindari. Sehingga saya minta masyarakat untuk tidak panik dan membatasi mobilitas," katanya.
Secara khusus, Khofifah juga mengharapkan masyarakat bisa menjadi agen-agen persuasif yang bisa mengajak masyarakat sekitarnya untuk segera mendapatkan dosis vaksinnya.
"Saya mohon untuk masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksinnya, bisa segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tutur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI ini kembali menegaskan, meski COVID-19 di Jatim relatif terkendali, dirinya meminta masyarakat tidak melakukan euforia. Untuk tenaga kesehatan yang bertugas di lapangan, Khofifah meminta memperkuat pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment).
"Intervensi khusus 3T ini harus dilanjutkan dan harus dipastikan memenuhi target yang ditentukan. Testing dilakukan dengan target positivity rate <5%. Tracing harus 15 orang kontak erat, dan perawatan (treatment) dilakukan dengan intensif jika memang diperlukan," jelasnya detil.
Dia menambahkan pelaksanaan PPKM Mikro merupakan kunci keberhasilan pengendalian situasi COVID-19 di Jatim. Sehingga, penerapan pembatasan ini harus dilakukan secara ketat.
"Kita sudah membentuk tim seperti dulu saat gelombang kedua (varian delta). Pemulangan PMI pun diawasi ketat. Untuk yang di wilayah Kelurahan, RT dan RW mohon untuk menegakkan kembali PPKM Mikro di wilayahnya," imbuhnya.
Khofifah menambahkan, masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya dalam kegiatan sehari-hari.
"Aktif melaporkan ke petugas jika memang ada kerabat atau tetangga terdekat ada yang pulang dari bepergian, lalu juga menerapkan disiplin protokol kesehatan. Tetap laksanakan juga 5M," pungkas Khofifah.
(fat/fat)