IDAI Jatim Ajak Bunda-Ayah Pahami Sebelum dan Sesudah Vaksin Pada Anak

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 07:36 WIB
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Surabaya - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilakukan sejak Desember 2021. Di tengah gencarnya vaksinasi anak untuk mencapai herd immunity, 3 pelajar SD di Jatim meninggal usai vaksin COVID-19.

Apa saja yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah vaksin untuk anak? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membeberkannya.

"Sebetulnya sama dengan vaksin lain (anak dan dewasa). Ada beberapa kondisi sakit yang mungkin tidak bisa mendapatkan vaksin," kata Bidang Pengembangan, Penelitian & Pendidikan IDAI Jatim dr Dominicus Husada saat dihubungi detikcom, Rabu (5/1/2022).

Dominicus mengatakan sebelum vaksin, orang tua harus memastikan anak dalam kondisi sehat. Jika sedang mengalami demam tinggi, sebaiknya menunda terlebih dulu.

Setelah vaksin, orang tua juga memastikan anak masih dalam keadaan sehat. Hanya saja akan ada efek ringan pada anak, seperti nyeri di area suntikan.

"Jika anak tidak sehat, pengasuh, orang tua atau wali sebaiknya memberitahu. Mengedukasi anak seputar vaksin COVID-19," ujarnya.

Sebelum vaksin, anak juga harus makan yang sehat dan cukup. Kemudian tidur yang cukup, agar tubuh tetap fit agar vaksin bekerja secara optimal usai disuntik.

Dia mengatakan, yang perlu dipahami masyarakat adalah tidak ada yang sempurna di dunia. Pasti akan ada efek usai vaksin, namun secara umum efeknya ringan dan sedang.

"Tapi harus diakui, di dunia tidak ada yang sempurna. Kalau sampai terjadi masalah, kita sudah prediksi sebelumnya dan siap menangani. Dalam kondisi semua orang divaksin semua kejadian dihubungkan dengan vaksin, padahal ya tidak. Jangan terlalu reaktif," tandasnya.

Sementara efek ringan yaitu seperti nyeri di area suntikan. Kemudian efek sedang yakni demam. Namun hal itu merupakan mekanisme tubuh anak yang sehat.

Untuk kejadian pasca vaksin pada anak, ada laporan berat. Namun, laporan berat tak sebanyak efek ringan. Ini perlu ditelusuri lagi apakah efek-efek yang ada itu dari vaksin atau tidak.

"Sebelum atau sesudah tidak ada larangan olahraga pada anak. Tapi tergantung pada dirinya. Kalau setelah itu (vaksin) maraton misalnya, ya jangan," jelasnya.

Dominicus pun berpesan ke para orang tua, jika vaksinasi adalah senjata yang terbukti secara ilmiah di lapangan. Vaksin COVID-19 ini juga diharapkan berperan cukup besar.

"Sehingga dalam konteks itu orang tua memperhitungkan untung dan rugi. Sampai hari ini jelas sekali keuntungan divaksin melampaui kerugiannya. Jadi dijaga keuntungannya," urainya.

Simak juga Video: Strategi Magelang Tingkatkan Vaksinasi Anak di Masa Libur Sekolah






(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork