Tiga siswa SD di Jombang dipastikan mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Satu siswa meninggal dunia setelah divaksin, sedangkan 2 siswa lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Informasi tersebut diperoleh setelah audit yang melibatkan Komda KIPI Jombang, RSUD Jombang, beberapa puskesmas, Komda KIPI Jatim dan Komas KIPI. Analisis digelar sekitar 2 jam, pukul 10.00-12.00 WIB.
"Di tempat kita ini ada 3 kasus KIPI yang barusan kami bahas ya. Dua berasal dari Puskesmas Mojowarno, satu dari Puskesmas Japanan," Ketua Komda KIPI Kabupaten Jombang dr Suwarsih saat jumpa pers di Ruangan Bung Hatta RSUD Jombang, Senin (3/1/2022).
Siswa pertama yang mengalami KIPI yakni Naura Sabrina Galiyah (9), siswi kelas 4 SDN Catakgayam 1, Kecamatan Mojowarno. Ia divaksin Sinovac dosis pertama di sekolahnya pada Rabu (22/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Naura mulai mengalami panas tinggi, muntah-muntah dan muncul ruam-ruam merah di sekujur badannya pada Jumat (24/12).
Bungsu dari 4 bersaudara, putri pasangan Joko (46) dan Marwatun (42) ini sempat opname 3 hari di RSUD Jombang. Ia juga mengalami muntah darah dan berak darah. Naura akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pelat merah tersebut pada Jumat (31/12) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kedua, Zyugra Idzihar Tsalasah (9), teman satu kelas Naura yang juga divaksin Sinovac dosis pertama di SDN Catakgayam 1 pada Rabu (22/12). Ia dirawat di RSUD Jombang sejak Jumat (31/12) siang karena menderita demam dan ruam-ruam merah di badannya.
Ketiga, Mochammad Farel (6 tahun 11 bulan), siswa kelas 1 SDN Grobogan 2, Kecamatan Mojowarno. Farel dirawat di RSUD Jombang sejak Kamis (30/12) siang karena mengalami demam dan kejang. Ia divaksin Sinovac di Puskesmas Japanan, Mojowarno pada Selasa (28/12) sekitar pukul 09.30 WIB.
"Definisi KIPI memang ada batasan 30 hari setelah kami melakukan injeksi (Menyuntikkan vaksin) itu boleh dibilang KIPI. Arti KIPI adalah kejadian ikutan pasca imunisasi, tapi dalam telusurnya kemudian kita baru bisa mengatakan ini berhubungan dengan vaksin atau tidak," terang dr Suwarsih.
Ia menjelaskan, gejala KIPI bermacam-macam. Misalnya demam, badan pegal-pegal, sakit perut, batuk dan pilek. Penanganan KIPI akan disesuaikan dengan keluhan pasien.
Namun, dr Suwarsih tidak bisa memastikan KIPI selalu berakibat fatal terhadap pasien. "Mengenai kefatalan itu pasti banyak faktornya. Mulai dari jenis kelamin, usia, berat badan, riwayat sakitnya, klinisnya, penunjangnya. Penunjang bisa dari laboratorium atau radiologi yang kami lakukan untuk menunjang ini apa sih sebenarnya. Jadi, tidak bisa ini fatal atau tidak. Melalui analisis yang kami kerjakan berbarengan sesuai kompetensi dari kesakitan itu sendiri," jelasnya.
Sementara Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran menuturkan, yang dialami Naura, Zyugra dan Farel merupakan KIPI.
"Kalau melihat rentang waktunya, ketiganya memang termasuk jenis KIPI, kejadian pasca imunisasi," tandasnya.