Siswa 2 SD di Lamongan Terpaksa Belajar Daring Karena Kelas Terendam Banjir

Siswa 2 SD di Lamongan Terpaksa Belajar Daring Karena Kelas Terendam Banjir

Eko Sudjarwo - detikNews
Senin, 03 Jan 2022 12:27 WIB
Banjir luapan Bengawan Njero di Lamongan sudah melanda hampir 2 pekan. Sejumlah fasilitas pendidikan juga masih terendam.
Sekolah terendam banjir di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan - Banjir luapan Bengawan Njero di Lamongan sudah melanda hampir 2 pekan. Sejumlah fasilitas pendidikan juga masih terendam.

Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Namun karena SDN Gempolpendowo di Kecamatan Glagah masih terendam banjir, sekolah dialihkan menjadi belajar daring.

"Karena sekolah banjir, ya terpaksa pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran secara daring," kata Nurul Faizah, Kepala SDN Gempolpendowo kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Menurut Nurul, sudah hampir 2 pekan sekolah terendam banjir akibat luapan Bengawan Njero. Ada 5 kelas yang terendam banjir. Nurul mengaku hanya bisa pasrah dengan banjir yang hampir tiap tahun terjadi.

"Kalau dipaksakan takutnya nanti membahayakan anak-anak, karena lantai dan halaman licin. Kalau buku-buku pelajaran sudah diamankan agar tidak kena imbas banjir oleh Bapak Ibu Guru beberapa waktu lalu," ujarnya.

Banjir juga melanda SDN Sidomulyo 1 di Kecamatan Deket. Halaman dan sebagian ruang kelas terendam banjir. Banjir itu akibat meluapnya Bengawan Solo. Proses belajar mengajar dialihkan secara daring di rumah masing-masing.

"Belum tahu kapan akan tatap muka karena kondisi sekolah saat ini masih terendam banjir," terang Anindita Bella, salah seorang guru di SDN Sidomulyo 1.

Demi keamanan para siswa, lanjut Bella, pihaknya mengganti pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. "Semoga banjir segera surut sehingga pembelajaran tatap muka bisa segera dimulai lagi," harapnya.

Lihat juga Video: Penampakan Banjir di Lamongan Akibat Luapan Bengawan Njero

[Gambas:Video 20detik]



(sun/bdh)

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.