Jubir Satgas COVID-19 Jatim Dr Makhyan Jibril mengatakan, saat ini langkah yang harus lakukan adalah bersama-sama berupaya agar Omicron tidak meluas di Jatim. Jangan sampai terjadi penularan lokal.
"Langkah kita sekarang harus waspada. Apa yang harus kita lakukan kolaborasi lagi, supaya Omicron tidak meluas di Jatim. Tidak terjadi penularan lokal," kata Jibril kepada detikcom, Minggu (1/1/2022)
"Ya, meskipun Omicron terus diteliti, sekarang ini Omicron untuk pasien yang sudah divaksin dari temuan di dunia banyak yang melaporkan tidak membahayakan. Sambil tracing, kita telusuri virus ini maupun pola penyebarannya secara pararel vaksinasi. Orang yang belum vaksin, lansia-lansia," tambahnya.
Jibril menjelaskan, berdasarkan apa yang disampaikan ITD Unair, Omicron sudah terdeteksi di Jatim. Menurutnya, penularannya sangat cepat.
"Kita harus waspada, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksin," jelasnya.
Saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail dan banyak. Karena, pihaknya sedang mengumpulkan informasi lengkap terkait Omicron di Jatim. Data harus dilaporkan ke Kemenkes.
"Daftar ini untuk mengetahui pola penyebaran Omicron, dari mana, perjalanan seperti apa. Sehingga bisa menggambarkan pola kedatangan atau tracing," urainya.
Dari dulu, lanjut Jibril, sejak ada tanda Omicron masuk ke Indonesia, di ITD sudah jalan whole genome sequencing, jika ada yang CT value rendah atau kasusnya tidak sama dengan biasanya.
"Ketemunya kasus kita ini juga ditemukan di salah satu RS diduga CT value rendah dilakukan sequencing, dan ternyata sesuai urutannya dengan Omicron," pungkasnya.
Simak Video: News of The Week: Nabawi Kembali Jaga Jarak-Gubsu Jewer Pelatih PON
(sun/bdh)