Tentu saja, jika tidak ada manusia, maka tidak ada hiruk pikuk suara knalpot brong sepeda motor yang menghiasi jalanan Kota Pahlawan. Tidak ada juga kebisingan suara terompet sampai para pedagangnya yang bak lenyap ditelan bumi.
Jangankan berharap ada suara bising, hanya ada sesekali suara mobil patroli yang berkeliling di tengah Kota Surabaya. Sesekali, masih ada pemuda pemudi yang lewat menggunakan kendaraan mereka.
Hal ini sama persis saat malam pergantian tahun lalu tepatnya dari 2020 ke 2021. Sunyi, terutama jalan protokoler Surabaya yang banyak ditutup.
Benar saja, persis seperti tahun lalu, sejumlah ruas jalan di tengah Kota Surabaya ditutup oleh aparat keamanan. Semisal Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, hingga Jalan Pemuda.
Memang, sejak pandemi, perayaan tahun baru seperti mati suri di Kota Surabaya. Tidak ada suara petasan kembang api yang menyilau langit Kota Surabaya.
Namun, masih terdengar sayup-sayup serta kilatan kembang api dari dalam kampung-kampung yang letaknya tidak jauh dari pusat tengah Kota Surabaya. Ya, warga Surabaya masih semangat merayakan tahun baru meski cukup merayakannya di rumah dan lingkungan sekitar mereka saja di masa pandemi ini. Warga berharap tahun yang baru akan membawa perubahan baru ke arah yang lebih baik.
Selamat Tahun Baru 2022 (iwd/iwd)