KMP Yunicee tenggelam di utara lampu merah Gilimanuk, Bali sekitar pukul 19.20 WITA, pada Selasa (29/6/2021). KMP Yunicee berangkat dari Ketapang dan terbalik saat antre untuk bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.
Terdapat 15 Anak Buah Kapal (ABK) dan 41 penumpang saat kapal tersebut terbalik dan tenggelam di Selat Bali. Seperti yang disampaikan Kepala BPTD Ketapang Rocky Surentu.
"Info ada 41 penumpang yang ada di kapal. Sementara ABK sebanyak 13 dan kantin ada 2 orang," ujar Rocky waktu itu.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP)Tanjungwangi Banyuwangi, Benyamin Ginting mengatakan, sebelum terbalik, kapal dihantam ombak dan gelombang. "Kapal saat itu akan sandar. Sedang antre sandar di Pelabuhan ASDP Gilimanuk. Kapal ini sempat terseret ke selatan, kemungkinan karena ini," ujarnya kepada detikcom.
Karena kondisi kapal tak seimbang, kapal miring ke sisi kiri. Kemudian langsung tenggelam. Dugaan kebocoran kapal pun dibantah oleh KKM.
"Kapal miring, dan tenggelam ke sisi kiri. Kami baru dapat sumber keterangan dari KKM, kata dia gak ada kebocoran dan gak ada air masuk," tambahnya.
TNI Angkatan Laut turut serta melakukan pencarian penumpang kapal KMP Yunicee yang hilang. Sebanyak 3 KRI dan 1 Kapal Angkatan Laut (KAL) diterjunkan untuk melakukan pencarian.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengatakan, tiga KRI tersebut adalah KRI Rigel, KRI Soputan dan KRI Singa. Selain itu ada KAL Rajegwesi milik Lanal Banyuwangi.
(sun/bdh)