Ibu Hamil di Banyuwangi Naik Truk ke Puskesmas Karena Ketuban Keburu Pecah

Ibu Hamil di Banyuwangi Naik Truk ke Puskesmas Karena Ketuban Keburu Pecah

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 21:43 WIB
Ibu hamil di Banyuwangi terpaksa diangkut menggunakan truk ke ke tempat bersalin. Sebab, ketuban sang ibu keburu pecah.
Ibu hamil di Banyuwangi terpaksa diangkut menggunakan truk/Foto: Istimewa (dok.FPRB Desa Sarongan)
Surabaya - Ibu hamil di Banyuwangi terpaksa diangkut menggunakan truk ke ke tempat bersalin. Sebab, ketuban sang ibu keburu pecah.

Peristiwa tersebut terjadi di Dusun/Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Ibu hamil tersebut yakni Meida Yunita Sari (25), yang akan melahirkan bayi pertamanya. Beberapa warga dan relawan desa bahu membahu mengevakuasi ibu hamil itu ke fasilitas kesehatan yang memadai, yakni ke Puskesmas Sumberagung.

"Kejadian itu sekitar jam 10 pagi tadi. Ibu itu ketubannya sudah pecah. Langsung dievakuasi dengan truk," ujar Anang Fauzi, anggota relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Sarongan kepada detikcom, Kamis (30/12/2021).

Evakuasi berlangsung dramatis. Ibu hamil dievakuasi dengan menggunakan truk. Karena jalan dari dan ke Dusun Sukamade hanya bisa menggunakan kendaraan 4wd dan truk. Selanjutnya, ibu hamil itu diangkut dengan Jeep yang biasa digunakan untuk ambulans warga Dusun Sukomade.

"Hanya bisa menggunakan truk sama Jeep kalau ke Sukamade. Evakuasi dengan truk karena Jeep ambulans sedang mengantar orang sakit juga di Pustu Desa Sarongan. Akhirnya truk ketemu di Pos Sumbersuko," tambahnya.

Usai diangkut dengan Jeep, ibu hamil itu kemudian dibawa ke Pustu Desa Sarongan. Namun karena peralatan kurang lengkap, Pustu Sarongan merujuk ibu hamil itu ke Puskesmas Desa Sumberagung.

"Alhamdulillah ibu hamil itu bisa melahirkan normal. Sore tadi kembali ke rumahnya di Dusun Sukomade," tambahnya.

Diakui Anang, Dusun Sukomade merupakan daerah terpencil. Tidak ada fasilitas kesehatan seperti klinik. Hanya ada mantri dan bidan. Sementara fasilitas kesehatan terdekat berjarak sekitar 15 kilometer.

"Memang ada Pustu. Dan juga ada rumah bersalin yang dari bantuan Jepang. Tapi masih dalam taraf pembangunan. Itu pun jauh dari Dusun Sukomade," tambahnya.

Anang bercerita, pada 2018 ada ibu hamil meninggal dunia karena tidak tertolong, akibat medan yang terjal. Namun nyawa bayinya bisa terselamatkan. Selain jalan yang terjal dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan khusus, jalan menuju Dusun Sukomade juga tidak dilengkapi dengan jembatan.

"Ya sempat ada yang meninggal di tahun 2018. Karena memang jalannya terjal dan hanya bisa dilalui kendaraan khusus. Tidak ada jembatan harus menyeberang 3 kali," tambahnya.

Pihaknya meminta pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan jalan menuju Dusun Sukomade. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta adanya fasilitas kesehatan yang memadai di dusun paling selatan Banyuwangi ini.

"Di sana ada 300 KK yang membutuhkan fasilitas kesehatan. Jangan sampai kejadian 2018 terulang lagi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.