Salah satu Desa yang terparah akibat luapan Bengawan Njero ini adalah Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi. Di desa ini banjir sebenarnya sempat surut namun seiring tingginya intensitas hujan dan kiriman air dari daerah Lamongan selatan membuat banjir kembali menggenangi ruas jalan antara Kecamatan Turi dengan Kecamatan Kalitengah.
"Dulu sempat surut tapi 28 Desember kemarin datang lagi dan langsung banjir, malah yang sekarang lebih besar," kata salah seorang warga Desa Kemlagi Lor, Sri kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan selain menyiagakan mobil pikap dari OPD yang sudah ada, BPBD Lamongan juga ikut menerjunkan 2 kendaraan pikap sebagai moda transportasi untuk warga korban banjir. Jika air semakin tinggi, lanjut Muslimin, pihaknya akan mengganti pikap yang sudah ada dengan truk yang lebih besar.
"Saat ini untuk kendaraan pikap ada 2 namun jika air semakin tinggi kita akan ganti dengan truk," jelasnya.
Untuk mengatasi banjr di kawasan Bengawan Njero, lanjut Muslimin, pihaknya telah dan sudah mengoperasikan setidaknya 5 pompa air dengan kapasitas tinggi untuk memompa air dari Bengawan Njero ke Bengawan Solo. Kelima pompa air kapasitas tinggi ini di antaranya 3 pompa di Kuro, Kecamatan Glagah dan 2 pompa air lainnya di Melik, Kecamatan Kalitengah.
"Kendalanya adalah tren Bengawan solo masih tinggi, tapi Kuro dalam rendah sehingga air tidak bisa maksimal membuang air ke Bengawan Solo," ujarnya.
Untuk diketahui, banjir akibat luapan Bengawan Njero di Lamongan menimpa setidaknya puluhan desa di 6 Kecamatan di Lamongan. Ke 6 kecamatan ini diantaranya adalah Kecamatan Turi, Kalitengah, Glagah, Karanggeneng, Karangbinangun, dan Deket. (iwd/iwd)