Komda KIPI Usut Penyebab Siswa SD di Jombang Meninggal Setelah Vaksinasi

Komda KIPI Usut Penyebab Siswa SD di Jombang Meninggal Setelah Vaksinasi

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 29 Des 2021 15:23 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho
Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang - Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jombang bersama tim dari Dinas Kesehatan setempat mengusut penyebab meninggalnya Muhammad Bayu Setiawan (12). Siswa kelas 6 SD itu meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19 jenis Pfizer dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho mengatakan pihaknya bersama Komda KIPI Jombang mengusut penyebab kematian Bayu sejak kemarin, Selasa (28/12). Karena siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang itu meninggal tak sampai 24 jam setelah divaksin COVID-19 dosis pertama.

"Karena rangkaiannya ada vaksinasinya, makanya kemarin langsung kami bersama Komda KIPI karena barang kali nanti mengarah ke KIPI, kami melakukan audit evaluasi dengan menelusuri data-data yang dibutuhkan untuk mencari penyebab kematian yang sesungguhnya," kata Budi kepada wartawan di kantornya, Jalan Dr Soetomo, Rabu (29/12/2021).

Komda KIPI Jombang, menurut Budi, diketuai Suwarsih, dokter spesialis anak. Komda KIPI juga melibatkan sejumlah tenaga medis yang mempunyai kompetensi di bidang vaksinasi dan efek sampingnya.

Sedangkan tim dari Dinkes Jombang ia pimpin langsung. Saat ini, tim bersama Komda KIPI Jombang melakukan penelusuran di lapangan.

"Menelusuri riwayat penyakitnya, apa saja setelah vaksinasi tadi yang dilakukan, yang dikonsumsi, sebelumnya punya riwayat sakit apa, pernah berobat ke mana. Sampai detil ada atau tidak underliying yang menentukan misalkan betul-betul bisa mengarah ke proses-proses yang tidak pas bagi anak itu," terangnya.

Budi menjelaskan upaya mengusut penyebab kematian Bayu tidak dibatasi waktu. Komda KIPI yang mempunyai kewenangan bakal menggali data sedetil mungkin. Kesimpulan hasil penelusuran penyebab meninggalnya bocah berusia 12 tahun itu tidak akan diputuskan di tingkat Jombang saja.

"Itu tidak diputuskan di sini, nanti harus dikoordinasikan dengan (Komda KIPI) provinsi dan Komnas (KIPI) juga. Karena harus ada pembanding-pembanding, ketika diagnosa harus ditegakkan juga ada diagnosa pembanding," cetusnya.

Oleh sebab itu, sampai siang ini belum ada kesimpulan ihwal penyebab kematian Bayu karena efek samping vaksinasi COVID-19 atau ada penyebab yang lain.

"Sampai hari ini kami belum bisa mengambil kesimpulan. Ini di wilayah Komda KIPI ya dan masih ada pengumpulan data terus yang mungkin besok akan zoom meeting dengan Komda Provinsi dan Komnas juga untuk mencari penyebab kematian yang sesungguhnya," tandasnya.

Bayu dijadwalkan mengikuti vaksinasi COVID-19 di sekolahnya pada Kamis (23/12). Namun, bocah asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang itu baru bisa mengikuti vaksinasi di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Karena siswa kelas 6 SD itu usai dikhitan pada Minggu (19/12).

Tengah malam di hari yang sama setelah disuntik vaksin Pfizer dosis pertama, Bayu menderita demam dan muntah-muntah. Ia dibawa orang tuanya ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto pada Selasa (28/12) sekitar pukul 05.00 WIB. Bocah berusia 12 tahun itu dinyatakan meninggal dunia oleh tenaga medis di puskesmas tersebut.

Simak video 'KIPI Vaksin COVID-19 pada Anak':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.