Dalam beberapa pekan ini terjadi fenomena cuaca seperti hujan es, puting beliung, waterspout (Fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas) hingga angin kencang yang menumbangkan sejumlah pohon dan rumah.
Kasi Data BMKG Klas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan fenomena tersebut berasal dari awan cumulonimbus atau Cb. Pertumbuhan awan ini semakin masif menjelang puncak musim hujan.
"Semua fenomena tersebut berasal dari awan rendah jenis Cumulonimbus atau Cb, dan di puncak musim hujan biasanya pertumbuhan awan Cb lebih massive dari sebelumnya," kata Teguh di Surabaya, Selasa (28/12/2021).
Teguh menyebut puncak musim hujan adalah periode terjadi akumulasi curah hujan tertinggi selama tiga dasarian berturut-turut.
"Untuk wilayah jawa Timur diprediksi akan terjadi Januari hingga Februari 2022," imbuhnya.
Di kesempatan ini, Teguh mengimbau masyarakat senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat diimbau untuk lebih waspada karena di periode ini ada fenomena hingga bencana hidrometeorologi yang turut menyertai contohnya banjir, tanah longsor, angin kencang," pesannya.
(hil/fat)