"Waspadai fenomena Gelombang Atmosfer Kelvin yang diprakirakan melintasi Jatim pada tanggal 30 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, karena dapat meningkatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," tulis BMKG Klas I Juanda Surabaya dalam keterangannya yang diterima detikcom di Surabaya, Selasa (28/12/2021).
Tak hanya itu, prospek cuaca wilayah Jatim yang dikeluarkan BMKG Klas I Juanda Surabaya menyebut, ada sejumlah dinamika atmosfer yang menyebabkan peningkatan curah hujan. Prospek cuaca ini periode 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
BMKG menyebut angin gradien dipengaruhi angin Monsun barat. Di mana ada pola steady di Jatim yang mengakibatkan curah hujan tinggi, suhu dirasakan siang hari panas dan angin sepoi-sepoi.
Selain itu ada pengaruh La Nina yang mempengaruhi penambahan massa uap air dari Samudra Pasifik yang meningkatkan curah hujan. Lalu, ada Indian Oceanic Dipole, di mana berada pada fase netral. Di sini tidak ada penambahan massa uap air dari Samudra Pasifik sehingga tidak mempengaruhi curah hujan.
Ada pula Madden Jullian Oscillation berada di fase 7 atau di Samudra Pasifik bagian timur. Diprakirakan dari tanggal 27 hingga 2 Januari dan tidak menyebabkan hujan.
"Kondisi cuaca seminggu ke depan di wilayah Jawa Timur dominan cerah berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir di sebagian besar wilayah Jatim," imbuhnya.
Sementara suhu udara mulai 13 hingga 34°C, lalu kelembapan udara 55 sampai 100°C dan angin dominan dari arah barat daya menuju barat dengan kecepatan 5 hingga 40 km/jam.
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan hati-hati terhadap dampak potensi cuaca ekstrem. Lalu, tebang dahan pohon yang mulai lapuk untuk mengantisipasi dampak angin kencang.
"Jangan berenang ataupun berteduh di bawah pohon ketika terjadi sambaran petir," pesannya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau senantiasa update informasi cuaca dari BMKG.