Hal ini terbukti saat Mas Dhito diajak berfoto oleh puluhan panitia penyelenggara ujian ulang pengisian perangkat desa. Saat itu Mas Dhito meninjau langsung jalannya ujian ulang tersebut di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Momen ini dimanfaatkan panitia pengisian perangkat dari 68 desa yang mengikuti tes ulang untuk berfoto dengan Bupati muda tersebut. Bahkan, Mas Dhito terlihat diajak foto di setiap stan panitia.
"Biasanya kalau orang penting dan terlalu sibuk, tidak mau untuk diajak foto. Tapi Mas Dhito ini setiap ada yang ingin foto dilayani," tutur Saiful Abidin, Panitia Seleksi Perangkat dari Desa Kencong, Kepung, Senin (27/12/2021).
Saiful mengaku senang memiliki Bupati seperti Mas Dhito yang merakyat dan tidak ada jarak dengan warganya. Saiful juga berharap di tangan Bupati muda dan berkompeten ini, Kabupaten Kediri akan lebih maju dan lebih dikenal lagi.
![]() |
"Bupati-Bupati Sebelumnya di Kediri ini jarang terlihat terjun langsung di masyarakat, beda dengan Mas Dhito. Kalau Mas Dhito ini mau," kata Saiful.
Hal senada juga diungkapkan oleh Toifuri, Panitia Seleksi Perangkat dari Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih. Menurut Toifuri, keramahan Mas Dhito ini merupakan nilai positif. Pasalnya sosok pemimpin yang pada umumnya terlihat seremonial, tidak terjadi pada Mas Dhito.
"Ibaratnya, Mas Dhito ini Rajanya Kediri. Tapi dia mau mampir, semua di sapa. Ini nilai plus. Kalau sebelum-sebelumnya cenderung seremonial. Yang saya lihat Mas Dhito ini berbeda," jelasnya
Toifuri berharap sosok Mas Dhito ini akan terus merakyat. Juga keramahan Mas Dhito ini tidak berhenti pada event tersebut saja.
"Ya moga-moga Mas Dhito bisa lebih baik lagi artinya bisa merakyat lagi, bisa menyapa lagi, enggak di event ini saja," tutur Toifuri.
Pada kesempatan tersebut, Mas Dhito juga meninjau langsung jalannya proses ujian ulang perangkat desa tersebut. Bahkan pihaknya terlihat mengawasi dan menghampiri beberapa peserta di bangkunya.
"Ujian ulang perangkat desa ini diharapkan berjalan secara baik dan kondusif (tanpa kecurangan)," jelas Mas Dhito.
Seperti yang telah diberitakan, keputusan Mas Dhito dalam menyelenggarakan ujian ulang ini karena adanya dugaan pelanggaran berupa kesalahan pada sistem penilaian yang terjadi pada saat ujian perangkat desa pada 9 Desember lalu. yakni terdapat temuan penilaian 63,34 yang terjadi di 48 desa.
Ujian ulang itu diikuti 664 peserta. Jumlah tersebut terdiri dari 13 kecamatan, 68 desa, dengan 146 lowongan jabatan perangkat desa. (iwd/iwd)