Supinah, Maestro Gandrung Banyuwangi Meninggal Dunia

Supinah, Maestro Gandrung Banyuwangi Meninggal Dunia

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 26 Des 2021 22:23 WIB
supinah
Supinah, maestro Gandrung Banyuwangi, meninggal dunia (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Kabar duka menyelimuti dunia seni Bumi Blambangan. Supinah, Sang Maestro Gandrung Banyuwangi meninggal dunia.

Supinah tercatat beberapa kali tampil di sejumlah negara seperti Singapura, Korea Utara, Cina, dan Amerika Serikat untuk menggaungkan tari gandrung Banyuwangi.

Gandrung Supinah menghembuskan nafas terakhir di RSUD Blambangan Banyuwangi, Minggu (26/12/2021). Supinah meninggal akibat komplikasi. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Dewan Kesenian Blambangan Banyuwangi (DKB) Hasan Basri.

" Iya benar. Ibu Supinah meninggal di rumah sakit. Sakitnya sudah lama. Nampaknya, komplikasi," kata Hasan Basri kepada wartawan.

Sedari muda, Supinah dikenal begitu mencintai seni tari gandrung. Tak hanya itu, ia juga dikenal memiliki vocal yang khas untuk melantunkan sinden pengiring tari gandrung.

supinah maestro gandrung banyuwangi meninggalSupinah, maestro gandrung Banyuwangi meninggal (Foto: Ardian Fanani)

"Beliau sejak muda sudah mengabdikan hidupnya untuk seni Gandrung. Dan beliau salah satu Gandrung kita yang memiliki warna vokal yang bagus," imbuh Hasan.

Menurut Hasan, Supinah merupakan salah satu penari maestro Gandrung di Banyuwangi yang sudah menggeluti seni tari Gandrung sejak tahun 1979. Supinah juga tercatat beberapa kali tampil di sejumlah negara seperti Singapura, Korea Utara, Cina, dan Amerika Serikat untuk menggaungkan tari gandrung Banyuwangi.

"Mbok Supinah Sudah lama mengabdi di seni Gandrung, terutama masuk pada Tim Gandrung Kabupaten Banyuwangi. Mewakili Banyuwangi di event nasional bahkan juga internasional," kenang Hasan.

Sebelum sakit hingga akhirnya meninggal, Supinah aktif mengajar tari gandrung di Sanggar Sayu Sarinah. Dengan penuh dedikasi, ia melatih para talenta muda untuk mencintai dan menghayati seni tari kebanggaan Bumi Blambangan ini.

"Masih aktif melatih di Sanggar Sayu Sarinah sampai beliau sakit itu sanggarnya masih ramai kegiatan," kata Hasan.

Seluruh masyarakat Banyuwangi sangat kehilangan akan sosok maestro gandrung Supinah.

"Kami semua merasa kehilangan, beliau konsisten, istikomah, di dunia seninya. Beliau sangat mencintai dunia seni yang ditekuninya itu," ungkapnya.

Sementara itu, sahabat sesama Maestro gandrung Banyuwangi turut berduka atas meninggalnya gandrung Supinah. Tampak di rumah duka para sahabat gandrung supinah mendampingi jenazah mendiangnya.

Ada beberapa sahabat seperjuangannya turut berduka cita kepada sang maesto gandrung Banyuwangi itu.

"Sahabatnya seperti Gandrung Dartik, Temu, dan Sunasih berada di rumah duka," kata Seniman Muda Banyuwangi Adlin Mustika Alam.

Supinah diketahui sudah belajar menari Gandrung sejak usia 8 tahun. Hasil dari ketekunannya belajar tari dan vokal mengantarkannya sebagai Gandrung Profesional pada tahun 1979 saat berusia 14 tahun. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.