"Cuaca cerah dan secara visual Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati," ujar petugas PVMBG pos pantau Semeru, Yuda Prinardita Pura, Minggu (26/12/2021).
Yuda mengatakan untuk kegempaan ada 2 kali kejadian termor harmonik dengan amplitudo 3-4 mm yang durasinya 140-315 detik. Hembusan ada dua kali kejadian dengan amplitudo 3-5 mm berdurasi 110-115 detik. Untuk kegempaan tektonik jauh ada dua kali kejadian dengan amplitudo 6-10 mm dengan durasi 60-90 detik.
PVMBG tetap merekomendasikan agar,
1. Warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi), Di luar jarak tersebut, warga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/[uncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai guguran awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (iwd/iwd)