"Dengan kita sudah masuk level 1, ada hal-hal yang dulu diperketat sekarang sudah longgar," ucap Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji kepada wartawan, Minggu (25/12/2021).
Salah satu contohnya adalah diizinkannya pembukaan obyek wisata dengan kapasitas hingga 75 persen. Harapannya, roda perekonomian masyarakat yang selama ini lesu akan terdongkrak menyusul pemberlakuan kelonggaran tersebut.
Di balik itu, Bupati Aji menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan. Tak hanya bagi wisatawan, namun juga pengelola obyek wisata, serta masyarakat secara umum. Terlebih dengan munculnya varian baru COVID-19, Omicron.
"Kita menerapkan protokol kesehatan ketat (di obyek wisata). Di hari-hari yang dimungkinkan ramai kami juga akan mengadakan vaksinasi," tambahnya.
Teknisnya, tiap wisatawan yang datang diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jika tidak, yang bersangkutan harus menunjukkan sertifikat bukti vaksinasi. Sekiranya ada pengunjung yang terbukti belum divaksinasi, petugas akan melakukan vaksinasi di lokasi.
"Jadi ada semacam booth atau tempat di mana pengunjung bisa vaksinasi," paparnya terkait program yang akan diprioritaskan di obyek wisata dengan angka kunjungan paling tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr T Hendra Purwaka menegaskan, penegakan protokol kesehatan tetap menjadi perhatian khusus saat Nataru. Ini meliputi cuci tangan, pengenaan masker, serta jaga jarak. Hal itu masih ditambah lagi dengan vaksinasi.
"Dan harus isolasi mandiri di rumah kalau bisa. Kalau ndak ya kita tempatkan di wisma atlet," papar Hendra yang resmi dilantik Jumat (24/12).
Terkait kegiatan vaksinasi di obyek wisata, Hendra menyebut pihaknya sudah melakukan persiapan sejak awal. Ini meliputi koordinasi dengan pengampu bidang kepariwisataan serta penyiapan sumber daya manusia. Kebijakan tersebut dikemas dengan program bertajuk 'Pekan Vaksin Wisata Pacitan'.
"Minimal ada 3 tempat. Yaitu di Pantai Klayar, Gua Gong, dan Watukarung," pungkas Hendra.