Korban adalah Raulah (88) tahun warga Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Jenazah korban sempat tidak diketahui identitasnya, karena saat ditemukan tak membawa identitas.
"Jadi korban ini adalah warga Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh. Kami bisa melacak dari beberapa warga. Diduga memang tidak tahu medan saat menyeberang di perlintasan kereta," ujar Kapolsek Singojuruh Iptu Abdul Rochman kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir rel KA oleh pengawas lintasan Rel Kereta Api saat sedang melakukan pengecekan Rel Kereta Api Dari arah Sempu menuju Singojuruh. Saat itu pengawas lintasan rel KA melihat korban tergeletak di samping rel kereta api. Kondisi korban sudah meninggal dunia dengan kondisi luka robek/tengkorak dibagian kepala belakang pecah, lengan atas kiri lebam, paha kiri lecet, lutut kiri robek.
"Pengawas pengawas lintasan rel kereta api kemudian memberikan informasi kepada saksi yang bekerja sebagai satpam Stasiun Rogojampi. Kemudian saksi memberikan informasi kepada Polsek Singojuruh. Kami kemudian mendatangi TKP dan mencari identitas korban," tambahnya.
Setelah informasi disebar, keluarga korban kemudian mendatangi Puskesmas Singojuruh. Benar saja, korban adalah orangtua dari salah satu warga Desa Kemiri.
"Sementara karena ada urusan keluarga korban keluar rumah. Tapi karena tidak tahu medan akhirnya tertabrak kereta api. Belum diketahui tertabrak kereta api apa," tambahnya.
Jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga, untuk dimakamkan. Sementara pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk waspada di sekitar rel kereta api. Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga keluarga yang renta, saat keluar rumah.
"Kami imbau agar masyarakat tidak meninggalkan nenek atau orangtua yang sudah renta. Agar tidak terjadi kejadian seperti ini," pungkasnya. (iwd/iwd)