Panjat Tower Jadi Pilihan Terakhir Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 09:38 WIB
Percobaan bunuh diri dengan panjat tower (Foto file: M Rofiq/detikcom)
Surabaya - Dalam sepekan terakhir, didapati dua kali percobaan bunuh diri dengan memanjat tower di Probolinggo. Psikologi menyebut seseorang yang sedang mengalami gangguan mental memilih jalan pintas dengan bunuh diri.

"Percobaan bunuh diri bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan kesehatan mental," kata Psikolog Klinis SDM Reisqita Vadika MPsi saat dihubungi detikcom, Selasa (21/12/2021).

Untuk lokasi percobaan bunuh diri di tower sendiri, menurut dia, sebenarnya multifaktor. Bukan menjadi acuan, khususnya warga Probolinggo yang memilih bunuh diri di lokasi tower.

"Terlalu asumtif rasanya bila kita menyimpulkan di tower. Karena pemilihan metode atau lokasi bunuh diri biasanya multifactor," ujarnya.

Qiqi sapaan akrabnya mengatakan aksi percobaan bunuh diri bisa memicu orang lain yang mengalami gangguan mental untuk mengakhiri hidupnya juga. Akan tetapi, dia tak membenarkan jika hal tersebut ditiru karena latah atau ikut-ikutan.

"Satu peristiwa bunuh diri terkadang memang bisa menjadi trigger bagi orang lain. Tapi bukan berarti latah," tutur psikolog RS Adi Husada Undaan Wetan ini.

Beruntungnya, dua orang yang nekat melakukan percobaan bunuh diri di tower Probolinggo ini berhasil diselamatkan. Lalu, bagaimana memberi pendampingan kepada orang-orang yang nekat bunuh diri tapi bisa diselamatkan, khususnya panjat tower?

"Sebaiknya tidak dibiarkan sendirian. Perlu ada significant others atau orang-orang terdekat yang memantau, kalau bisa sekaligus menjadi teman bicara atau minimal mendengarkan. Bila memungkinkan, bisa diajak menemui tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog untuk segera mendapatkan bantuan," jelasnya.

Dia juga menyarankan agar tidak timbul rasa ingin bunuh diri yakni dengan mencari bantuan orang lain terdekat atau dipercaya.

"Karena biasanya mereka merasa sudah tidak ada jalan keluar. Keberadaan orang lain, khususnya tenaga profesional, bisa membantu mereka untuk merasa tidak sendirian, serta melihat masalahnya dari perspektif yang lain," pungkasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork