Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Ini merupakan wilayah yang terdampak erupsi Semeru.
Mereka memasang banner penolakan di lokasi relokasi. Banner ini bertuliskan 'Kami Masyarakat Kajar Kuning Dan Curah Kobokan Menolak Direlokasi ke Tempat yang Tidak Sesuai Dengan Kami'.
Mereka menilai, tempat baru masih kurang aman dari erupsi Semeru. Selain itu, lokasi jauh dari pasar, keramaian dan sekolah.
Penolakan direlokasi ke tempat tersebut sudah pernah disampaikan ke pihak Kecamatan Pronojiwo. Warga Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan merasa belum pernah diajak berdiskusi maupun dialog oleh Bupati Lumajang dan instansi terkait, mengenai lokasi relokasi.
Pasutri warga Dusun Curah Kobokan, Sugianto dan Subati mengatakan, lokasi relokasi di hutan dan jauh dari keramaian. Tidak sesuai dengan harapan mereka.
Mereka ingin tempat baru jauh dari Gunung Semeru. Mereka mengaku masih trauma. Banyak keluarga dan tetangga mereka yang meninggal.
"Lokasi relokasi kurang pas dan tidak sesuai harapan semua warga korban erupsi Semeru. Apalagi lokasinya di hutan jauh dari keramaian. Jauh dari pasar, sekolahan dan perkantoran," ujar Sugianto saat ditemui detikcom di tempat pengungsian, Senin (20/12/2021).
Sementara Subati berharap Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa mendengar keluhan dan harapan mereka. Lalu duduk bersama untuk menentukan lokasi relokasi.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Lumajang dan bapak-bapak dari dinas terkait bisa mendengar keluhan dan perasaan kami, para korban keganasan awan panas guguran Gunung Semeru. Mari rembuk dan masalah yang kami alami, beri kami relokasi perumahan dan permukiman yang lebih baik dan layak untuk memulai kehidupan barunya nanti," kata Subati.
Lokasi relokasi yang disepakati yakni di Desa Oro-oro Ombo. Yang dinilai sebagai tempat aman dan telah memenuhi berbagai aspek dan pertimbangan pemerintah. Juga di Desa Sumber Mujur.