IDI Jatim Tekankan Prokes Agar Tak Terjadi Gelombang 3 Pandemi COVID-19

Surabaya - Menjelang Nataru 2022, banyak pihak kembali menekankan prokes agar tidak terjadi lonjakan kasus atau gelombang 3 pandemi. Terlebih berkaca tahun 2021, ada lonjakan kasus COVID-19 usai libur Nataru.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Dr dr Sutrisno SpOG (K) menekankan masyarakat tidak kendor prokes. Selain itu juga menghindari kerumunan dan menekan mobilitas di luar rumah.

"Prinsipnya, virus ini menyebar bila banyak orang berkerumun dalam tempo waktu lama di ruangan tertutup dan tidak patuh prokes. Kalau variabel itu ada, kemungkinan besar akan terjadi masalah yang lebih sulit," kata dr Sutrisno di kantor IDI Jatim, Senin (20/12/2021).

Akan tetapi, lanjut dokter spesialis kandungan ini, jika warga patuh prokes, menghindari ruangan tertutup dalam waktu lama, tidak keluar bila tidak penting, mobilitas ditekan, maka masyarakat sudah dalam trek betul. Sehingga tidak terjadi ledakan kasus seperti Juli lalu.

"Sekarang ujian, tantangan, kunci di tangan masyarakat. Paling penting patuh menggunakan masker, dan hidup di luar ruangan. Insyaallah gelombang 3 pandemi tidak terjadi," ujarnya.

Baca juga: Kasus Aktif COVID-19 di Jatim Jadi 149, 7 Kab/Kota Nol Pasien Jelang Nataru

Sutrisno menyebut saat ini Indonesia maupun Jatim keren. Sebab, mampu melawan badai varian Delta sehingga kasus aktif hingga angka kematian jauh menurun.

"Indonesia keren, penurunan sangat drastis. Positive rate rata2 0,7%. Di Jatim, angka kematian yang awalnya bertengger 7,1-7,2% sekarang sudah 0,3-0,5%," sebutnya.

"Ini penurunan yang drastis, keren terjadi penurunan. Dari jumlah yang positif, yang sakit, dari keberhasilan tata laksana medis. RS rujukan sepi, isolasi terpusat nol. Ini tolong dipertahankan," pungkasnya.

Berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id, kasus aktif per 19 Desember 2021 ada 146 dari total komulatif 399.884. Pasien sembuh total ada 370.013 dan meninggal 29.725. (fat/fat)