Namun Kepala Desa Sraten, Rahman Mulyadi tidak yakin pria tersebut intel sungguhan. "Kami turut prihatin dengan insiden ini. Apalagi yang bersangkutan mengaku sebagai intel. Kami tidak yakin kalau itu dari TNI atau Polri," katanya kepada wartawan, Jumat (17/12/2021).
Menurut Rahman, aksi langsung menodongkan pistol bukan ciri seorang aparat TNI/Polri. Apalagi sampai mengarahkan moncong pistol ke wajah seseorang.
"Caranya saja bar-bar dengan langsung menodongkan senjata. Kalau itu TNI atau Polri pasti senjata diarahkan ke atas untuk peringatan," jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Dusun Sukodadi, Supriyadi. Menurutnya, saat insiden terjadi, pria itu berlagak seperti seorang jagoan, dengan membawa pistol di pinggang belakang.
"Jadi yang ditodong itu warga saya yang membantu di acara sunatan. Dia ngomong ke orang-orang di situ sebagai aparat," kata Supriyadi.
Ada dua video yang beredar, yakni berdurasi 13 detik dan 23 detik. Dalam video pertama, tampak seorang pria bertopi menodongkan pistol di keramaian. Sebelum menodongkan pistol, pria itu tampak mencoba melerai penonton jaranan yang berdesakan.
Belum diketahui secara pasti apakah terjadi tawuran penonton, sehingga memicu pria tersebut menodongkan pistol ke penonton. Tampak pula penonton ketakutan dan berhamburan menyelamatkan diri.
Sementara di video kedua, tampak pria bertopi itu menyelipkan pistol di pinggangnya. Sesekali, pria itu membetulkan posisi pistol di pinggangnya, sembari bermain dengan anak kecil. Dengan santai, ia menonton kesenian jaranan dekat dengan pemain jaranan tersebut.
Video itu diambil di sebuah hajatan yang menyuguhkan hiburan kesenian jaranan di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Kamis (16/12).
Lihat juga video 'Todongkan Pistol, 3 Pencuri Toko Kelontong di Bandung Dibekuk':
(sun/bdh)