Warga Jember sempat dikagetkan guncangan gempa bermagnitudo 5.1. Gempa ini terjadi Kamis (16/12) sekitar pukul 06:01:33 WIB dan berpusat di laut dengan kedalaman 26 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan episenter gempa ini terjadi di koordinat 8,55° LS dan 113,48° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Kota Jember, Jawa Timur di kedalaman 26 km.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0," kata Bambang dalam keterangannya yang diterima detikcom di Surabaya, Kamis (16/12/2021).
Gempa ini dirasakan hingga Banyuwangi. Aktivitas masyarakat sempat terhenti, karena warga kaget dengan getaran gempa tersebut. Warga Banyuwangi sempat lari keluar rumah karena getaran gempa terasa sekali. Dia mengaku kaget atas guncangan gempa.
Baca juga: Tiga Orang Terluka Dampak Gempa Jember M 5 |
Bambang mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah lain. Misalnya di daerah Puger, Jember dirasakan V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Lalu di Jember termasuk IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sedangkan di Denpasar, Kuta, Legian masuk dalam III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Banyuwangi II hingga III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu dan Jimbaran, Karangkates, Lumajang, Bondowoso II MMI atau Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," papar Bambang
Di kesempatan ini, Bambang mengatakan gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.
Simak Video 'Penampakan Kerusakan Bangunan Dampak Gempa Jember M 5':
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dalam lempeng atau intraplate earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut," kata Bambang.
Bambang mengatakan gempa bumi ini memiliki pergerakan sesar naik atau thrust fault.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki pergerakan sesar naik atau thrust fault," imbuhnya.
BPBD Jember menyebut ada 30 rumah dilaporkan rusak. Rinciannya, 23 rumah rusak ringan, 6 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat. Ada pula atap Balai Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang ambruk.
Tak hanya membuat sejumlah bangunan rusak. Selain itu, 3 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
"Untuk korban luka ada 3 orang. Mereka semua mengalami luka ringan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria kepada detikcom.
Ketiga korban, lanjut Penta, sudah mendapat penanganan medis. Kondisi mereka juga telah membaik. "Korban sudah tertangani semua untuk saat ini," tandasnya.
Mereka mengalami luka ringan itu, Siti Lutfia (30) luka di tangan dan kaki. Kemudian Tari (70), mengalami luka di kepala. Selain itu Endang Sulistyowati (19), mengalami luka di tangan, dada, punggung dan kaki. Semua korban luka merupakan warga Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu.
Ada 5 kecamatan di Jember yang terdampak gempa. Yakni Kecamatan Tempurejo, Ambulu, Wuluhan, Puger dan Silo. Namun, lanjut Penta, terkait pengumpulan data dari dampak gempa dimungkinkan masih ada penambahan. Sebab petugas di lapangan masih terus melakukan assesmen.
"Ini belum final karena kita masih terus melakukan pendataan," tandasnya.