Delapan lukisan di ArtOs Kembang Langit yang laku terjual di antaranya Seniorita karya Aris Sugiarta; Perahu Muncar karya Sofian Sahuri; Gandrung karya Nanang Lugonto; Tetep Rukun karya H Agus Salim; Super Hidrophonik karya Dadah Subagja; Gandrung karya Sugilaros; Bermutasi karya Ilyasin dan Red Cactus karya Windu Pamor.
"Alhamdulillah sudah 8 lukisan laku di pameran ini. Tentu ini memberikan semangat bagi kami seniman lukis Banyuwangi untuk terus berkarya. Meski saat ini diterpa pandemi COVID-19," ujar Ketua Panitia Pameran ArtOs Kembang Langit, Imam Maskun kepada detikcom, Selasa (14/12/2021).
Untuk saat ini, kata Imam, rekor harga penjualan tertinggi adalah Lukisan Super Hidrophonik karya Dadah Subagja itu mampu terjual dengan angka Rp 45 juta. Pembelinya adalah salah satu politikus Banyuwangi.
"Dikoleksi Pak Supriyadi, Ketua DPD NasDem Banyuwangi. Beliau merupakan seorang pengusaha lokal Banyuwangi. Sejak istrinya, Hj Ika Puspitasari menjabat Wali Kota Mojokerto 2010 -2023, Supriyadi banyak mendampingi istrinya saat ini," tambahnya.
Lukisan Super Hidrophonik bukan satu-satunya senirupa yang laku di Pameran ArtOs Kembang Langit. Imam Maskun menambahkan, sudah 8 lukisan yang laku terjual.
"Selain lukisan karya Dadah Subagja, ada pula yang terbaru karya El Yasin. Lukisan dengan judul Bermutasi telah laku dan dikoleksi oleh Mas Dede Ketua HIPMI Banyuwangi. Untuk harga tertinggi masih dipegang Dadah Subagja," tambah Imam Maskun.
(fat/fat)