8 Lukisan Terjual, Perekonomian Perupa Banyuwangi Meningkat di Tengah Pandemi

8 Lukisan Terjual, Perekonomian Perupa Banyuwangi Meningkat di Tengah Pandemi

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 14 Des 2021 16:40 WIB
8 Lukisan Laku Terjual dalam Pameran
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Beberapa lukisan pada pameran spektakuler ArtOs Kembang Langit diborong kolektor dan pencinta seni lukis di berbagai daerah. Tak sampai 5 hari, sebanyak 8 lukisan karya seniman Banyuwangi ludes terjual. Salah satunya adalah Lukisan Super Hidrophonik karya Dadah Subagja itu mampu terjual dengan angka Rp 45 juta.

Delapan lukisan di ArtOs Kembang Langit yang laku terjual di antaranya Seniorita karya Aris Sugiarta; Perahu Muncar karya Sofian Sahuri; Gandrung karya Nanang Lugonto; Tetep Rukun karya H Agus Salim; Super Hidrophonik karya Dadah Subagja; Gandrung karya Sugilaros; Bermutasi karya Ilyasin dan Red Cactus karya Windu Pamor.

"Alhamdulillah sudah 8 lukisan laku di pameran ini. Tentu ini memberikan semangat bagi kami seniman lukis Banyuwangi untuk terus berkarya. Meski saat ini diterpa pandemi COVID-19," ujar Ketua Panitia Pameran ArtOs Kembang Langit, Imam Maskun kepada detikcom, Selasa (14/12/2021).

Untuk saat ini, kata Imam, rekor harga penjualan tertinggi adalah Lukisan Super Hidrophonik karya Dadah Subagja itu mampu terjual dengan angka Rp 45 juta. Pembelinya adalah salah satu politikus Banyuwangi.

"Dikoleksi Pak Supriyadi, Ketua DPD NasDem Banyuwangi. Beliau merupakan seorang pengusaha lokal Banyuwangi. Sejak istrinya, Hj Ika Puspitasari menjabat Wali Kota Mojokerto 2010 -2023, Supriyadi banyak mendampingi istrinya saat ini," tambahnya.

Lukisan Super Hidrophonik bukan satu-satunya senirupa yang laku di Pameran ArtOs Kembang Langit. Imam Maskun menambahkan, sudah 8 lukisan yang laku terjual.

"Selain lukisan karya Dadah Subagja, ada pula yang terbaru karya El Yasin. Lukisan dengan judul Bermutasi telah laku dan dikoleksi oleh Mas Dede Ketua HIPMI Banyuwangi. Untuk harga tertinggi masih dipegang Dadah Subagja," tambah Imam Maskun.

Banyaknya lukisan yang terjual membuktikan bahwa Pameran ArtOs Kembang Langit menjadi kebangkitan para perupa Banyuwangi serta Tanah Air. Lukisan yang terjual dan berpindah tangan ke para kolektor menumbuhkan perekonomian di bidang seni. Utamanya perekonomian para seniman yang hampir dua tahun terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 sangat memukul kami sebagai seniman. Tidak bisa pameran dan melakukan penjualan lukisan. Tentu ini momen kebangkitan kami dalam pameran kali ini," pungkasnya.

Terpisah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengucapkan selamat atas penjualan 8 lukisan dalam pameran ArtOs Kembang Langit. Masih banyak karya-karya seniman yang dijual dalam pameran itu.

"Ayo yang mau beli jangan sungkan. Tentu kami mendorong agar pengunjung yang suka dengan seni lukis untuk ijut andil dalam meningkatkan perekonomian para seniman Banyuwangi. Saya promosi tidak apa-apa kan?" kelakar Ipuk.

Diakui Ipuk, meski pandemi berlangsung, seniman Banyuwangi dibawah naungan Langgar Art terus berkarya. Hasil goresan tinta lukis itu sebagian dibuat pada saat pandemi. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya berterima kasih kepada Langgar Art yang selalu memberikan Support terhadap seniman Banyuwangi," pungkasnya.

Pameran lukisan spektakuler 'ArtOs Kembang Langit' resmi dibuka. Pameran karya seniman ternama Banyuwangi dan luar kota ini menarik perhatian berbagai pengamat dan kolektor seni rupa. Mereka hadir langsung dalam pameran yang digelar hingga perayaan Hari Jadi Banyuwangi ke-250 pada 18 Desember 2021 nanti.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.