Pohon Natal setinggi 7 meter ini, ide dari Ketua Perpustakaan UK Petra, Dian Wulandari. Kemudian dibuat oleh dosen luar biasa dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Trimatra Bagus dan tim.
Untuk membuat pohon Natal bambu membutuhkan waktu pengerjaan selama lina hari. Sebanyak 544 perkakas bambu yang dibuat untuk dijadikan pohon Natal, diantaranya terditi dari 118 kalo, 115 trmpeh, 70 tedok, 75 irek dan 60 pincuk.
"Natal kali ini kita diingatkan untuk belajar dari pohon bambu. Bambu ini memiliki akar yang sangat kuat tetapi hidupnya berkelompok dan berdampingan dengan yang lainnya. Hal ini semakin memperkuat dari hempasan angina dan badai. Hendaknya kita belajar dari bambu ini dengan memiliki pondasi hidup yang kuat yaitu Firman Tuhan. Sehingga ketika menghadapi badai kehidupan, kita tidak akan mudah putus asa," kata Dian di Kampus UK Petra, Senin (13/12/2021).
Alasan memilih pohon natal dari perkakas bambu, ia mengatakan, meskipun tergolong rumput, akan tetapi bambu mempunyai akar yang panjang serta kuat. Tak hanya itu bambu ini merupakan tanaman yang sangat berguna.
Dian menjelaskan, filosofi selain khas nusantara, pihak ya berpikir bambu ini ialah rumput raksasa yang mengandung filosofi bagus. Seperti bambu memiliki akar yang sangat kuat mengajarkan manusia mempunyai pondasi hidup kuat.
"Memegang firman Tuhan supaya tidak gampang goyah menghadapi apapun. Bergerombol dengan kelompok lain hidup berdampingan saling menopang dan tolong menolong. Folosofi bambu mengajarkan, mesti sebuah rumput bambu memiliki faedah bagus untuk manusia," jelasnya.
Sementara Rektor UK Petra Prof Dr Djwantoro Hardjito, berharap dengan hadirnya Pohon Natal dari bambu tersebut bisa membawa kehidupan lebih baik lagi di masa mendatang.
"Natal di UK Petra tahun ini nuansanya nusantara. Natal itu kan kabar baik, kami berharap Natal tahun ini menjadi kabar baik bagi nusantara kita, agar ke depan lebih baik lagi dan jauh dari bencana," pungkasnya.
Pohon Natal dari perkakas bambu ini dipamerkan di ruang pamer Perpustakaan UK Petra Surabaya, hingga pertengahan Januari 2022 mendatang.
(fat/fat)