Kepala Bidang Kedaruratan dan Rekontruksi BPBD Lumajang, Joko Sambong membenarkan getaran gempa Jember terasa. Tapi getaran tidak signifikan.
"Getarannya berdampak tapi tidak signifikan, hanya sedikit getaran," jelas Joko kepada detikcom, Senin (13/12/2021).
Menurut Joko, gempa yang terjadi pada pukul 12.46 WIB itu sempat membuat pengungsi dan masyarakat lainnya panik karena masih trauma. Namun, petugas kemudian meyakinkan bahwa getaran tersebut bukan dari Gunung Semeru.
"Ya masyarakat kan trauma. Begitu ada getaran dikiranya dari Semeru. Tapi sudah diinfokan melalui grup yang ada. Getarannya gak begitu terasa. Dan teman-teman langsung backup, disebar bahwa getaran itu dari Jember. Bukan dari Semeru," katanya.
Lebih lanjut Joko menyebut, getaran akibat gempa Jember juga tidak berdampak pada aktivitas Gunung Semeru. Hal itu dibuktikan dengan laporan seismograf yang diterima.
"Sampai saat ini tidak ada. Dari seismograf yang dishare dari grup ke grup itu kan press rilisnya. Nah itu yang membantu (informasi) kami di lapangan," tandas Joko.
Sebelumnya, Gempa Magnitudo 5.3 mengguncang Jember. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Kedalaman 10 km," cuit BMKG di laman akun twitternya @infoBMKG yang dipantau detikcom, Senin (13/12/2021).
Gempa Jember ini terjadi pukul 12.46.56 dengan Koordinat: 9.81 LS-113.67 BT (179 km Tenggara Jember-Jatim. (iwd/iwd)