Deklarasi Puan The Next President di Blitar

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 12 Des 2021 23:10 WIB
Ormas Gema Puan menggelar deklarasi Puan The Next President di Blitar/Foto: Erliana Riady/detikcom
Blitar -

Ormas Gema Puan menggelar deklarasi Puan The Next President di Blitar. Mereka ingin menunjukkan perlawanan kepada aksi buzzer yang mengadu domba dengan pencitraan sesama kader PDIP.

Puluhan orang berbaju putih dengan tulisan Puan for Next President RI berkumpul di paseban dalam area Makam Bung Karno (MBK). Informasi yang dihimpun, mereka merupakan anggota Ormas Gema Puan yang datang dari Medan, Jakarta, Semarang dan Malang.

Tak lama kemudian, mereka membentangkan poster sepanjang empat meter. Dengan gambar Ir Soekarno, Megawati dan Puan Maharani. Di bawahnya, tertulis Puan Maharani The Next President 2024.

"Di sini deklarasi kami buat berbeda. Di depan Makam Bung Karno, kami berjanji berjuang dan mendorong Mbak Puan sebagai Presiden 2024 nanti," kata Ketua DPP Gema Puan, Ridwan di depan wartawan, Minggu (12/12/2021).

Menurut Ridwan, ide mendorong Puan untuk menjadi Presiden RI 2024 ini muncul pada 15 Juni 2020. Berawal dari keprihatinan Ridwan yang mengaku masih mengalir darah ideologi Ir Soekarno. Adanya gerakan massif para buzzer yang mengangkat pencitraan sesama kader PDIP, dinilainya sebagai upaya mengadu domba. Padahal, internal partai berlambang banteng moncong putih itu menginginkan adanya regenerasi trah Soekarno.

"Partai belum mengambil sikap. Namun bagi saya yang masih mengalir darah Soekarno, regenerasi harus berlanjut di saat Ibu Megawati berusia 75 tahun. Harus ada estafet. Bangsa ini dalam kondisi krisis ideologi. Dan gerakan terstruktur dan massif para buzzer di medsos, dengan sengaja memutus regenerasi ideologi biologis Pancasila ini," tambah Ridwan yang mengklaim Ormas Gema Puan bukan sayap partai PDIP.

Ridwan menilai, apa yang dilakukan para buzzer dengan metode pencitraan menaikkan elektabilitas sesama kader PDIP adalah salah. Padahal mereka paham akan ada regenerasi dalam partai itu. Ridwan pribadi mengaku sangat terganggu akan hal itu.

"Buzzer membangun pencitraan sehingga menaikkan elektabilitas sesama kader PDIP. Ambil contoh Ganjar misalnya. Itu mengadu domba namanya. Kami melakukan perlawanan kepada para buzzer ini. Kami ingin tunjukkan mereka robot," terangnya.




(sun/bdh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork