Selain menumpuk di posko bencana, bantuan pakaian bekas layak pakai juga meluber di ruang penyimpanan. Pantauan detikcom, pakaian bekas sampai berserakan di depan gudang di Balai Desa Penanggal.
Awalnya, tempat itu hanya menjadi tempat pengungsian korban erupsi dari 2 dusun. Yakni Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning. Tampak korban erupsi yang mayoritas perempuan, memilah pakaian bekas yang masih layak pakai, untuk keluarga mereka yang mengungsi di Lapangan Penanggal.
Salah satu korban erupsi Gunung Semeru yakni Yuliati (49), warga Dusun Curah Koboan. Ia mengungsi bersama suami, 2 anak, 2 menantu serta 2 cucunya.
"Setiap hari datang untuk memilih, namun harus sabar dan lama untuk menemukan pakaian yang bagus untuk keluarga, yang tinggal sementara di tenda penampungan di Lapangan Penanggal. Sudah cukup untuk bantuan baju bekas. Sayang kalau terbuang," ujar Yuliati saat ditemui detikcom, Jumat (10/12/2021).
Korban erupsi Gunung Semeru lainnya, Mutia (34) warga Dusun Kajar Kuning mengungkapkan hal yang sama. "Harus memilih baju bekas ekstra lama. Kalau rezeki dapat baju yang bagus dan layak pakai. Kalau yang tidak layak tidak kita ambil. Mending bantuan lain jangan pakaian bekas, karena sudah banyak dan gudangnya tidak muat," jelas Mutia.
Petugas penerima bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru, Yuliani (50) mengatakan, bantuan terus mengalir ke posko penampungan yang tersebar di 2 kecamatan. Yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
"Pemerintah Kabupaten Lumajang yang tergabung menjadi panitia penerima bantuan di posko-posko, sudah sepakat setop bantuan pakaian layak pakai atau bekas. Karena sudah penuh gudangnya dan berserakan, dan sayang kalau terbuang. Kalau baju baru masih kita terima," kata Yuliani.
(sun/bdh)