Pelajar SMK di Malang Ujian di Tenda Darurat

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 10 Des 2021 12:01 WIB
Para pelajar ujian di tenda darurat (Foto: Muhammad Aminudin/detikcom)
Malang - Pelajar SMK Islam Maarif di Jalan Segawe, Kecamatan Sukun, Kota Malang, terpaksa menjalani ujian akhir semester di tenda darurat. Itu dilakukan setelah atap ruang kelas roboh didera hujan setiap hari.

Tenda darurat dari BNPB dipasang di halaman sekolah. Bangku serta meja belajar disediakan bagi pelajar yang akan menjalani Penilaian Akhir Semester (PAS).

Kasek SMK Islam Ma'arif, Naning Sugiarti mengatakan, robohnya atap kelas terjadi pada Rabu (1/12/2021), dini hari. Hujan turun selama berhari-hari diyakini sebagai salah satu penyebab.

Selain, kondisi bangunan atap yang dinilai sudah lapuk. "Robohnya atap terjadi 1 Desember 2021 pukul 12.30 malam. Mungkin karena hujan terus menerus, jadi ambruk atapnya," terang Naning ditemui wartawan di lokasi.

Pihak sekolah sempat kebingungan setelah atap kelas ambruk. Karena mulai Senin (6/12/2021), akan dimulai PAS sampai dengan Sabtu (11/12/2021).

"Kami bingung, karena Senin (6/12) anak-anak harus mengikuti ujian. Untungnya dipinjami tenda dari BNPB. Sebagai tempat anak-anak ujian," terang Naning.

Naning mengaku, sebenarnya dirinya prihatin melihat anak didiknya harus mengikuti ujian di bawah tenda darurat. Namun jika tidak begitu, maka para pelajar akan tidak bisa menjalani PAS.

"Sebenarnya saya prihatin, tapi gimana lagi. Waktunya harus ujian, mau daring takutnya tidak maksimal," katanya.

Menurut Naning, ada satu kelas yang atapnya ambruk dan satu ruang lain untuk kegiatan bimbingan belajar. Sejak berdiri tahun 1985, SMK Islam Ma'arif tak pernah melakukan rehabilitasi bangunan kelas.

"Yang ambruk dua ruangan, sekolah ini berdiri tahun 1985. Sejak itu tak pernah ada renovasi," tuturnya.

Mengerjakan soal ujian di tenda darurat menambah beban tersendiri bagi pelajar. Selain panas, konsentrasi pelajar terganggu dengan suara-suara di sekitar.

"Kendalanya panas sekali, terus juga kita gak bisa konsen kerjakan soal. Banyak suara-suara dan berisik," ucap Dewinda, pelajar kelas 11 ini.

Seperti halnya Dewinda, pelajar lain juga menyampaikan keluhan yang sama. Mereka berharap, segera ada perbaikan hingga dapat belajar lagi di dalam kelas.

Simak juga 'Begini Wajah 3 Ruang Kelas di SDN 015 Kresna Cicendo Bandung':






(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork