Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan pihaknya telah melakukan pantauan dari udara. Hasilnya, tercipta analisa kawasan terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Nico menyebut pemetaan dan pemberian tanda pada jalur aliran lahar yang berdekatan dengan permukiman warga ini penting. Hal ini untuk mempertegas jalur yang rawan erupsi.
"Akan kita buat penanda, di mana penanda tersebut akan mempertegas zona atau jalur yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan bencana erupsi," kata Nico di Surabaya, Jumat (10/12/2021).
Penanda ini menjadi acuan peringatan dini para petugas relawan hingga masyarakat yang tergabung dalam SAR Gabungan. Setelah ini, Nico juga akan berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder.
![]() |
"Hasil analisa ini akan dikoordinasikan dengan stakeholder terkait seperti Badan Vulkanologi, Basarnas dan BPBD serta Pemda dan instansi terkait," tambah Nico
Sebelumnya, Nico melakukan pantauan terkini kondisi Gunung Semeru usai erupsi. Dalam pantauan ini, tercipta hasil analisa dan rekomendasi yang bisa dilakukan dalam membantu proses evakuasi korban.
Pantauan Gunung Semeru lewat udara ini dilakukan Nico dengan didampingi sejumlah pejabat utama, seperti Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman. Rombongan berangkat dari Base Ops Lanudal Juanda Sidoarjo menggunakan helikopter.
Dalam pantauannya, Nico memaparkan kondisi terkini Gunung Semeru. Nico menyebut dibutuhkan pemetaan batas zona aman. Hal ini demi memudahkan proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan.
"Dibutuhkan pemetaan batas zona aman di sekitar lereng Gunung Semeru. Rekomendasi penanda wilayah batas aman dan rawan, yang bertujuan membantu petugas dan masyarakat yang tergabung dalam SAR Gabungan evakuasi," pungkas Nico.
Simak Video 'Melihat Kondisi Dusun Curah Kobokan yang Terdampak Parah Erupsi Semeru':
(hil/fat)