"Kita terus matangkan persiapannya. Kami minta semua pihak terkait bergerak cepat menyiapkan berbagai kebutuhan sesuai dengan regulasi yang ada," ujar Kosmas.
Menurut Kosmas tren pariwisata ke depan telah berubah, dari yang crowd tourism menuju pariwisata yang berkualitas. Kita mendukung setiap kegiatan yang mengarah pada wisata friendly, green dan eco tourism, termasuk sport tourism kejuaraan selancar ini.
"Saat ini kita tidak berpegang pada kuantitas tapi pariwisata yang berkualitas. Para penggemar olahraga surfing ini sangat dikenal sebagai wisatawan yang spending dan length of stay-nya tinggi. Maka sport tourism seperti surfing ini kita dorong penuh. Apalagi daerah penyelenggaranya juga memiliki komitmen yang tinggi pula seperti Banyuwangi ini. Akan kita dukung penuh karena manfaatnya," kata Kosmas.
Selain pihak WSL dan PSOI, Kemenkomarvest juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara terkait. Mulai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PUPR, Keimigrasian dan lain sebagainya.
"Kami target paling lambat akhir April 2022 semua beres," kata Kosmas.
WSL Championship rencananya digelar pada 28 Mei - 6 Juni 2022 di Pantai Plengkung atau yang biasa dikenal dengan G-Land. Pantai yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo itu telah dikenal cukup lama di kalangan peselancar. Bahkan, pada dekade 80-an ditetapkan sebagai salah satu dari 10 pantai yang memiliki ombak terbaik bagi olahraga surfing di seluruh dunia.
Menurut Ketua Umum PSOI, Arya Sena Subyakto, rekor ombak G-Land dalam menghadirkan angka sempurna bagi para peselancar masih belum dipecahkan di tempat lain.
"Antara 1995-1996, pernah digelar kejuaraan surfing di G-Land yang berhasil menghadirkan 10 kali angka sempurna dalam satu kejuaraan karena tak lepas dari faktor ombak di G Land. Sampai saat ini rekor tersebut masih belum ada yang menandingi. Bahkan di Pantai Hawai sekalipun," terangnya.
Daya jual ini, dipercaya bisa menjadi magnet bagi para peselancar di seluruh dunia untuk hadir di Banyuwangi. "Sudah barang tentu, ini akan menjadi daya tarik bagi para peselancar seluruh dunia untuk menjajal keistimewaan ombak G-Land, Banyuwangi," pungkasnya.
(iwd/iwd)