Apalagi warga mendengar suara gemuruh dan ada informasi air membawa material batu turun. Petugas pun mengevakuasi pengungsi yang ada di Balai Desa Sumberwuluh menuju lapangan setempat sejauh 1 KM.
Mereka dievakuasi menggunakan kendaraan terbuka menuju lapangan. Ada juga yang dibawa ke Kantor Kecamatan Candipuro.
"Warga mendapatkan informasi ada getaran banjir ditambah angin kencang. Sehingga abu vulkanis beterbangan. Sehingga panik dan mereka dievakuasi ke Kecamatan Candipuro," ujar Kepala Desa Sumberwuluh, Abdul Aziz, Senin (6/12/2021)
![]() |
Petugas terdiri dari TNI, polisi, SAR dan lain-lain langsung meninggalkan dan menjauh dari lokasi. Tim SAR yang semula mencari korban meninggal yang terjebak di Kampung Renteng juga berlarian menjauh.
Sebelumnya imbauan itu keluar sekitar 08.30 WIB bahwa zona merah harus disterilkan dan bebas dari warga. Petugas langsung menjemput warga dan menggendongnya. Petugas menggendong warga yang sudah sepuh dan anak-anak sembari berlari dan membawanya dengan motor.
Dari data Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, hingga kini ada 5.205 jiwa masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Sebanyak 1.300 orang di antaranya telah mengungsi.
Jumlah korban jiwa juga bertambah menjadi 14 orang hingga Minggu (5/12) pukul 17.30 WIB. Untuk korban luka berjumlah 56 orang. Terdiri dari 35 orang luka berat, dan 21 orang luka ringan.
Simak Video 'Soal Semeru, Jokowi Minta Keselamatan Korban Cedera Diprioritaskan':
(sun/fat)