Pantauan detikcom, seluruh konstruksi jembatan Besuk Kobokan yang memiliki panjang sekitar 192 meter tersebut hilang terbawa lahar banjir. Hanya tersisa beton penanda yang biasa berdiri di kanan kiri sebelum badan jembatan.
Petugas memasang pembatas, agar tidak mendekat. Karena putusnya konstruksi jembatan yang dibangun tahun 2000-an ini, menjadi tontonan masyarakat. Meskipun situasi sekitar masih banyak abu vulkanik sisa dari erupsi kemarin.
Nur Hasanah (40), pemilik warung yang berada persis di selatan jembatan mengaku tak mengetahui kapan jembatan tersebut putus. Lantaran saat erupsi terjadi, Nur Hasanah bersama delapan orang lainnya memilih untuk menyelamatkan diri.
"Saya tidak tahu kapan jembatannya putus. Karena sekitar pukul 14.45 WIB, turun hujan abu bersamaan dengan hujan deras," katanya ditemui di lokasi, Minggu (5/12/2021).
Kondisi warung Nur Hasanah cukup mengenaskan, meski tidak roboh. Seluruhnya dipenuhi abu vulkanik. Baru pagi ini, Nur Hasanah bersama kerabatnya membawa beberapa barang yang perlu diselamatkan.
Simak Video 'Saat Warga Panik Berlarian Mengira Ada Awan Panas Susulan Semeru':
(iwd/iwd)