"Update, belum ditemukan korban (jiwa). Dan status Gunung Semeru saat ini masuk kategori level II atau waspada," ujar Budi Santosa, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (4/12/2021).
Budi menjelaskan Gunung Semeru beberapa kali mengeluarkan awan panas guguran (APG). Dimulai pada pukul 15.20 WIB, di mana guguran awan panas Gunung Semeru mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Berlarian Panik |
Lalu pada pukul 16.40 WIB, terjadi getaran pada seismograf meski cukup kecil.
"Sampai saat ini, visual Gunung api Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung," imbuhnya.
Budi menambahkan ada sejumlah desa yang terdampak akibat awan panas guguran dari Gunung Semeru, yakni di Kecamatan Pronojiwo meliputi Desa Curah Kobokan, Desa Supiturang. Kemudian di Kecamatan Candipuro meliputi Desa Sumberwuluh.
Budi menambahkan dampak kerusakan dari awan panas guguran di Gunung Semeru, yakni putusnya Jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan. Akibatnya, beberapa lokasi tidak bisa diakses melalui Lumajang dan alternatif harus memutar melalui Malang. Selain itu, beberapa rumah di Desa Curah Kobokan tertutup material vulkanik. (iwd/iwd)