"Ya Allah, ya Allah, ayo berlindung, selamatkan kami," teriak warga yang berlarian mencari tempat berlindung.
Dari pantauan detikcom, warga yang merasakan hujan kerikil dan mandi lumpur tampak membawa payung dan jas hujan melindungi tubuhnya. Sekujur tubuhnya tampak dipenuhi lumpur. Sedangkan warga yang sudah berada di tengah jalan memilih berteduh dari hujan kerikil dan lumpur.
Informasi yang dihimpun, gumpalan awan pekat tampak turun dari Semeru itu akibat tebalnya material vulkanik dan awan panas yang mengalir di Sungai Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
![]() |
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Berlarian Panik |
Pos Pantau Gunung Sawur melaporkan adanya awan panas guguran (APG) yang turun mengarah Curah Kobokan. Warga diimbau tidak mendekati area-area yang membahayakan dan berisiko.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan dampak Semeru erupsi ini membuat dua kecamatan di Lumajang kondisinya gelap gulita. Dia menambahkan kondisi erupsi saat ini lebih besar dibanding pada 2020.
"Dibanding tahun 2020 lalu, erupsi tahun ini lebih besar," tambahnya.
(fat/fat)