Mengenal Filosofi Bangunan Arsitektur Khas Jawa Makam Bung Karno

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 25 Nov 2021 08:25 WIB
Bagian depan makam Bung Karno (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Makam Bung Karno yang megah lekat dengan nuansa Jawa ini jadi magnet bagi seluruh rakyat Indonesia untuk datang dan berziarah. Tahukah makna filosofi bangunan ikonik destinasi wisata sejarah di Kota Patria ini?

Setiap hari ratusan orang berkunjung ke kompleks makam yang dibangun di atas tanah seluas 1,8 hektar lebih tersebut. Komplek Makam Bung Karno (MBK) terlihat megah seakan mengajak seseorang ke masa lalu ke masa sekarang. Selain itu dikelilingi tembok berlapis marmer yang khusus didatangkan dari Tulungagung.

Memasuki MBK mulai dari gapura yang menghadap selatan melewati tiga tingkatan lantai. Tingkat lantai pertama disebut pelataran atau plaza. Anda akan menaiki tujuh anak tangga untuk menuju pelataran ini.

Tingkat lantai kedua, ada 5 anak tangga menuju teras yang mengelilingi nisan atau dalam bahasa Jawa disebut cungkup. Dan tingkat lantai ketiga, naik tiga anak tangga menuju cungkup yang diberi nama "Astono Mulyo".

Kabid Pengelola Kawasan Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Heru Santoso memaparkan, setiap tingkatan lantai di areal MBK sarat filosofi dan makna kehidupan di dunia dan setelahnya.

"Tiap tingkatan lantai di MBK itu ada maknanya, sarat nilai-nilai luhur tentang proses kehidupan manusia sejak di masa kandungan, lahir dan hidup di dunia serta kehidupan setelah meninggalkan dunia," paparnya, Kamis (25/11/2021).

Tiga tingkatan itu, jelas Heru, melambangkan mula kehidupan manusia dari Alam Purwo, yakni sewaktu manusia masih dalam kandungan. Alam Madyo, saat manusia telah lahir dan mengalami hidup di dunia fana. Dan Alam Wasono, yaitu setelah kehidupan manusia berakhir. Atau meninggalkan alam dunia.


(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork