Makam Bung Karno (MBK) makin indah dan terkesan mewah. Sentuhan Mensos Risma menjadikan makam Sang Proklamator destinasi wisata edukasi sejarah bagi generasi muda, tanpa menghilangkan kesan sakralnya.
Proses maintenance MBK baru berlangsung empat hari. Namun telah banyak perubahan terlihat di area MBK. Mulai plataran, pintu gerbang sampai jalan keluar area nisan.
Tampak di plataran, beberapa kursi taman berjajar rapi menghadap ke selatan. Di antara kursi-kursi itu, pot bunga berkesan mewah dengan beragam bunga indah terpajang memanjakan pandangan para peziarah.
Pintu gerbang memasuki area nisan, telah dicat kombinasi hitam dan kuning keemasan. Beberapa pekerja masih sibuk memoles bahan kimia di dinding marmer gerbang, agar tekstur hitam marmer makin kuat muncul hingga timbul kesan kokoh menjulang.
Stager terpasang, memudahkan pekerja memoles bagian dinding marmer bagian atas. Alat ini juga yang dipakai pekerja untuk memasang lampu-lampu yang sebagian besar belum terpasang.
Begitu masuk area nisan, peziarah disambut dua pot bunga asoka berukuran besar, dengan cat keemasan di sebelah kiri dan kanan jalan. Dua pohon beringin yang semula berlandas bebatuan, pagi ini berubah menjadi rimbunan monstera deliciosa. Di antara rindangnya batang beringin, tergantung beberapa tangkai anggrek bulan Pesona Indonesia.
![]() |
Karpet merah tebal seakan menyambut ramah peziarah yang naik ke cungkup nisan MBK. Sementara di sisi timur dan barat cungkup, berderet pot bunga kamboja merah tertata apik di bawah untaian anggrek bulan Pesona Indonesia. Ornamen lampu taman model klasik, berbalut cat kuning keemasan kombinasi hitam dop, menambah suasana terkesan mewah.
Beberapa pekerja sibuk memperindah tembok berlapis marmer yang memutari cungkup nisan MBK. Tampak seorang pekerja mengoperasikan beberapa alat poles marmer. Marmer itu didatangkan dari Tulungagung sekitar tahun 1977.
"Ada delapan pekerja didatangkan dari Tulungagung khusus nangani marmer ini. Karena memang kami sehari-hari tukang marmer di sana. Mengerjakan marmer seluruh makam ini ya mungkin sampai dua pekan baru selesai," ujar pekerja asal Tulungagung, Aris kepada detikcom, Selasa (27/10/2021).