Tiga Kementerian tersebut adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi. Pelepasan ekspor perdana itu dilaksanakan di lokasi industri Mitra Aruna, dan PT Nirwana Segara yang berada di kawasan industri dan perdagangan Safe n Lock, Sidoarjo.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Artati Widiarti mengatakan produk kepiting dan rajungan masuk tiga besar komoditas perikanan yang diminati negara tujuan ekspor.
Secara global negara tujuan ekspor produk perikanan antara lain Amerika Serikat 37,65 persen, Tiongkok 20,57 persen, Jepang 10,93 persen, Vietnam 3,73 persen dan Malaysia 3,73 persen. Melihat potensi yang besar ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan optimis pada 2022 ekspor produk perikanan akan terus tumbuh.
![]() |
"Ekspor perdana daging rajungan ini ke Amerika Utara. Selanjutnya kami mengajak UKM lainnya mencoba mengajak semua nelayan bersama untuk meningkatkan produksi perikanan berbasis kearifan lokal," kata Artati kepada wartawan di Safe n Lock Sidoarjo, Rabu (24/11/2021).
Direktur Jenderal Pengembang Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, mengatakan, nilai ekspor Indonesia di masa pandemi ini justru menunjukkan grafik yang terus meningkat.
Secara bulanan, ekspor Indonesia pada Oktober 2021 kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu mencapai 22,03 miliar dolar Amerika. Selain itu, dari sisi negara tujuan dan produk ekspor non migas, hampir seluruh negara tujuan utama dan seluruh produk utama juga tumbuh positif selama periode Januari-Oktober 2021, termasuk produk perikanan.
"Kemudian ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar global periode Januari- September 2021 tercatat sebesar 2,48 miliar dolar Amerika atau meningkat 4,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Didi.
Sementara itu eksportir produk daging rajungan Utari Octavianty mengatakan untuk memasok kebutuhan rajungan itu pihaknya menggandeng nelayan lokal yang tersebar hampir di seluruh penjuru negeri.
"Kami menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui inovasi teknologi," kata Utari.
Utari menambahkan Aruna Crab merupakan olahan daging rajungan hasil kemitraan Aruna bersama Nirwana Segara. Nirwana Segara mengakui bahwa perhatian terhadap daging rajungan meningkat sangat pesat setelah bermitra dengan Aruna. Hal ini tentunya didukung oleh sarana dan prasarana pemasaran yang kokoh meski menghadapi pandemi COVID-19.
"Kami optimistis ke depan kuantitas ekspor rajungan akan bertambah. Pihaknya akan secara aktif terus berkolaborasi dengan industri lokal untuk mendukung perkuatan pasar dan memperluas penyebaran digitalisasi nelayan," tandas Utari.
Simak video 'Kepiting Primadona Ekspor Laut di Indonesia':
(iwd/iwd)