Beda Penanganan Genangan di Surabaya Era Risma dan Eri Cahyadi

Beda Penanganan Genangan di Surabaya Era Risma dan Eri Cahyadi

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 14:48 WIB
Jelang tengah malam, usai hujan deras yang mengguyur dan menggenangi sebagian wilayah Surabaya, Wali Kota Risma akhirnya turun tangan langsung memantau banjir di wilayahnya.
Risma pantau gorong-gorong usai banjir (Foto file: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Banjir atau genangan di Surabaya kerap terjadi bila hujan deras. Banjir kerap datang siapapun yang memimpin Kota Pahlawan. Namun banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir disorot warga Surabaya.

Warga banyak membandingkan kepemimpinan di era Tri Rismaharini atau Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya, dengan Eri Cahyadi yang baru menjabat Februari 2021. Wajar jika warga membanding-bandingkan kepemimpinan dua orang tersebut. Sebab saat musim hujan, Risma kerap turun ke jalan, hingga akhir jabatannya.

Warga melihat sendiri aksi Risma turun mengecek banjir di beberapa titik dan ikut membantu mengurai kemacetan. Bahkan warga mengabadikan aksi Risma melalui video dan foto dengan mengunggah di medsos. Dengan khas sepatu boat warna pink, Risma kerap memegang HandyTalkie (HT) di pinggir jalan sembari mengatur lalu lintas.

Meski ada yang menyebut aksi Risma adalah pencitraan dan makin bikin tambah keruwetan lalu lintas saat itu, namun banyak yang membela dan beranggapan apa yang dilakukan nenek dua cucu ini karena jiwa seorang ibu tidak ingin warganya mengalami susah. Apalagi Risma ta segan turun saat berkebaya.

wali kota risma mengecek saluran air yang mampet di surabayaRisma mengecek saluran air yang mampet di Surabaya/ Foto: Istimewa

Apalagi jika jalan-jalan protokol tergenang, dengan memakai jas hujan, Risma memantau dan mengecek genangan-genangan. Bila salah satu genangan dipantau lancar dan tak tersumbat sampah, Risma kembali melanjutkan pengecekan di tempat lain. Harapannya, warga Surabaya bisa tidur nyenyak tanpa memikirkan risiko banjir

Banjir yang kerap melanda Surabaya yakni di kawasan Darmo Park. Ketinggian air bisa merendam puluhan motor yang diparkir hingga tampak spionnya saja. Kebanyakan motor-motor itu milik mereka yang bekerja di wilayah Darmo Park II. Tak hanya motor, mobil pun juga terjebak dalam banjir tersebut.

Selain memantau banjir, Risma juga tak segan melihat dan mengecek rumah pompa yang tersebar di beberapa titik. Bila ditemukan rumah pompa tidak berfungsi, Risma dengan sigap memanggil kepala dinas terkait untuk mencari solusi memperbaikinya.

Bahkan saat Jalan Raya Gubeng Ambles Selasa (18/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB, Risma datang menggunakan kursi roda. Puluhan alat berat dan truk mengangkut pasir dan batu siang dan malam lalu lalang menguruk jalan yang ambles, Risma dengan setia memandu kendaraan tersebut keluar masuk.

Simak video 'Penampakan Banjir di Surabaya, Rumah-rumah Terdampak':

[Gambas:Video 20detik]



Masih lekat diingatan warga Surabaya, Risma dengan gesit kerap melakukan sidak dengan berkursi roda. Itu diketahui di penghujung 2018. Saat itu Risma memantau pengurukan Jalan Gubeng. Apa sebenarnya yang terjadi ? Rupanya cedera kaki Risma didapat pada hari Kamis (13/12/2018) malam.

Saat itu Risma turun ke Jalan HR Muhammad mengatur lalu lintas di tengah menangani genangan yang muncul di jalan utama tersebut. Tak disangka, Risma keseleo. Setelah diperiksakan, hasil magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan adanya robekan otot tendon achilles di kedua kakinya yang berdiameter 6-7 cm. Namun kabar tentang cedera Risma yang konon hingga membuatnya pingsan itu terlanjur viral.

Namun pemkot buru-buru menepis kabar itu. Humas mengklarifikasi bahwa wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tidak pingsan. Melainkan kakinya keseleo dan harus dipapah ke dalam mobilnya usai mengatur lalu lintas. Apalagi oleh dokter, Risma disarankan agar tidak beraktivitas dahulu untuk memulihkan kondisinya.

Alumnus ITS itu juga terlihat naik-turun tangga Balai Kota dengan memakai lift kursi untuk penyandang difabel yang sudah terpasang sejak bulan Agustus 2016.

Wali Kota Tri Rismaharini masih berkursi rodaWali Kota Tri Rismaharini masih berkursi roda/ Foto: Amir Baihaqi

Sementara memasuki era Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, belum tampak Eri turun hujan-hujanan yang kerap dilakukan Risma. Padahal hujan yang terjadi beberapa kali sempat membuat beberapa kawasan terjadi genangan. Terakhir, Selasa (23/11/2021), beberapa kawasan muncul genangan. Genangan kali ini tidak langsung surut.

Seperti di Siwalankerto Surabaya. Hujan selama 2 jam membuat banjir jalanan hingga masuk ke gang-gang serta rumah-rumah warga. Air surut menjelang subuh. Warga yang kelabakan dengan genangan air yang masuk rumah membuat perabotan rumah dan peralatan tulis basah. Warga akhirnya memanfaatkan terik matahari untuk menjemur.

Namun Eri beberapa kali melakukan sidak ke bozem, penampungan air, memimpin kerja bakti untuk membersihkan saluran air di kawasan Jalan Setro dan meninjau box culvert.

Salah satunya box culvert di kawasan Babat Jerawat. Dia memelototi gorong-gorong di tengah jalan tersebut yang sudah dipenuhi lumpur separuhnya. Beda pemimpin, tentu saja beda cara atau strategi menyelesaikan masalah. Apakah Anda sependapat?

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.