KH Anwar Iskandar: Muktamar NU Jangan Tabrak AD/ART

KH Anwar Iskandar: Muktamar NU Jangan Tabrak AD/ART

Andhika Dwi - detikNews
Rabu, 24 Nov 2021 10:38 WIB
gedung PBNU
Foto: nu.or.id
Kediri - Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar minta PBNU menggelar Muktamar ke-34 sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. AD/ART merupakan keputusan tertinggi yang harus dijadikan pedoman.

"Jangan sampai Muktamar menabrak AD/ART. Apapun yang terjadi AD/ART harus dipatuhi," kata KH Anwar saat ditanya apakah mendengar kabar adanya rencana menabrak AD/ART dalam Muktamar ke-34 Lampung, Rabu (24/11/2021)

Menurut Pengasuh Ponpes Al Amin, Kediri ini, legitimasi Muktamar NU dipertaruhkan jika panitia mencoba menabrak AD/ART.

Sesuai AD/ART misalnya, Muktamar NU harus benar-benar mendengarkan arahan Syuriah. Jangan sampai perintah Rois Aam tidak dilaksanakan.

Jangan sampai juga ada pemalsuan-pemalsuan tanda tangan SK seperti yang saat ini banyak dibicarakan cabang dan wilayah. Apalagi ada kabar yang dipalsukan tanda tangannya adalah Rois Aam.

Baca juga: Respons Menohok Gus Ipul Saat Pernyataan soal Kondisi PBNU Dianggap Provokatif

"Kalau kabar ini benar kasihan Rois Aam," kata KH Anwar yang kerap jadi juru bicara atau penyambung Kiai-kiai sepuh Jawa Timur ini.

KH Anwar berpesan agar Muktamar kali ini berjalan dengan Adem yakni aman damai dan menyejukkan.

"Muktamar NU harus mengedepankan Akhlakul Karimah, adem dan penuh kesantunan. Perbedaan itu biasa, tapi jangan sampai memecah-belah," ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan ini KH Anwar Iskandar menyebutkan bahwa pergantian kepemimpinan dan regenerasi dalam Muktamar NU adalah hal yang biasa.

"Pergantian kepemimpinan itu hal yang biasa. Jangan berlebihan ini biasa saja. Muktamar NU harus kita jaga bersama agar tetap adem dan penuh akhlakul karimah," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.