Kebakaran terjadi di Klenteng Poo An Kiong. Banyak bagian yang hangus terbakar dari tempat ibadah yang dibangun pada 1829 itu.
Rohaniawan Konghucu (Ru Jiao) Kota Blitar, XS Titis Triawan mengatakan, banyak benda dan dokumen bersejarah yang berusia ratusan tahun di dalam bangunan tua itu.
"Saya masih menunggu laporan anak-anak. Semoga masih banyak yang bisa diselamatkan, terutama Kim Sien Bin atau dewanya," kata Titis saat dihubungi detikcom, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Klenteng Poo An Kiong Blitar Terbakar |
Kim Sien Bin atau Kong Co dan Mak Co diyakini sebagai tuan rumah di Klenteng Poo An Kiong. Kiem Sien diyakini menjadi dewa bagi setiap klenteng yang akan melindungi tempat tersebut dan yang menghuninya.
Sesuai catatan dalam dokumen yang tersimpan rapi di dalam klenteng, Klenteng Poo An Kiong didirikan oleh komunitas Tionghoa yang bermukim di Blitar pada masa Hindia Belanda. Yaitu pada tahun 1829 Masehi.
Meski klenteng yang berada di sudut Jalan Merdeka Barat ini tidak terlalu besar, namun tergolong sudah tua usianya. Klenteng Poo An Kiong di Blitar menunjukkan kemegahan pintu gerbangnya yang di kalangan orang Tionghoa dikenal dengan men lou wu.
(sun/bdh)