Dari pantauan detikcom, sejak pagi hingga pukul 12.00 WIB Malang Raya sudah dihinggapi mendung. Namun di atas pukul 12.00 WIB sudah gerimis.
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku, telah menginstruksikan lurah yang memiliki wilayah di aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Di luar itu, Kota Malang sudah menetapkan siaga bencana hidrometerologi bersamaan dengan masuknya musim hujan.
"Kami sudah instruksikan para lurah, khususnya punya wilayah di sepadan sungai agar meningkatkan kewaspadaan. Setelah ada peringatan dari BMKG akan terjadi hujan lebat selama dua hari ini," kata Sutiaji kepada detikcom, Sabtu (20/11/2021).
Menurut Sutiaji, peringatan dini hujan akan diberikan kepada masyarakat di bantaran sungai, bila diketahui debit air sungai mulai naik.
"Petugas yang berada di titik pantau, akan segera menginformasikan apabila ada kenaikan debit air sungai. Sehingga bisa segera mengevakuasi warga di titik aman," tuturnya.
Siaga banjir bandang juga dilakukan oleh Pemkot Batu. Kearifan lokal menjadi pilihan dalam memberikan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
"Untuk peringatan bahaya banjir, kita sepakati menggunakan kearifan lokal, yakni pakai kentongan. Untuk memberikan peringatan kepada wartawan ketika ada potensi banjir," ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso terpisah.
Punjul mengaku, tim tanggap darurat juga telah dibentuk hingga tingkat desa. Hal ini, bertujuan untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat.
"Tim tanggap bencana sudah terbentuk sampai tingkat desa. Sehingga akan mudah dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat termasuk langkah-langkah dalam mengantisipasi adanya potensi bencana," akunya.
Sementara di wilayah Kabupaten Malang telah didirikan empat posko siaga bencana hidrometerologi. Yakni di Kecamatan Gedangan, Tirtoyudo, Tumpang serta Ngantang.
"Yang pasti saat ini Kabupaten Malang sudah menetapkan siaga darurat bencana hidrometeorologi. Pos lapangan didirikan di empat wilayah, yaitu di Gedangan, Tumpang, Ngantang serta Tirtoyudo," ungkap Plt Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.