Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan banjir rob terjadi sejak pukul 22.00-24.00 WIB. Banjir rob diperkirakan akan terjadi hingga 23 November 2021.
"Ada laporan semalam ada genangan di Jalan Kalimas akibat banjir rob. Kurang lebih 10-15 cm tadi malam jam 22.00-24.00 WIB," kata Sutarno saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/11/2021).
Dampak gerhana bulan sebagian yang terjadi munculnya genangan air setinggi 10-30 cm di daratan yang mengganggu transportasi di pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas petani garam dan serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Beberapa wilayah di Surabaya dan sekitarnya yang berpotensi terdampak banjir rob khususnya di pesisir pantai dan pelabuhan. Yakni:
1. Pesisir Surabaya barat
2. Pesisir Surabaya timur
3. Pesisir Parmekasan
4. Pesisir Kalianget
5. Pelabuhan Surabaya
6. Pamekasan Kalianget
Sementara Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan, untuk nelayan, saat ini masih bisa melaut. Sebab, tingginya gelombang saat ini kondusif.
"Untuk nelayan masih bisa melaut karena kondisi dari ketinggian gelombang cukup kondisif untuk selat madura. Terutama secara umum untuk perairan Jawa Timur," jelasnya.
Wakil Ketua Kelompok Nelayan Samudera Jaya Kelurahan Kedung Cowek Surabaya, Mas'ud mengatakan, daerah pesisir tidak ada banjir rob. Para nelayan pun masih bisa melaut untuk mencari ikan.
"Di wilayah saya (Kampung Nelayan Kenjeran) tidak terjadi banjir rob. Masih bisa melaut, tidak ada gelombang tinggi juga," pungkasnya. (fat/fat)